BMI orang yang kualitas tidurnya  buruk meningkat sebesar 1,2 poin setelah satu tahun dibandingkan dengan mereka yang tidurnya berkualitas baik.
Hasil peneltian ini memang tidak serta merta menyimpulkan adanya keterkaitan langsung yang berupa sebab akibat antara buruknya dan kurangnya kualitas tidur dengan upaya menjaga berat badan, namun paling tidak menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk merupakan salah satu faktor yang berperan penting dan berhubungan dengan peningkatan berat badan.
Para peneliti menekankan bahwa jika ingin menjaga  berat badan setelah melakukan penurunan berat badan ke level yang ideal, maka menjaga kualitas tidur merupakan salah satu kuncinya.
Di jaman modern ini semakin banyak orang yang mengabaikan kualitias tidur karena kesibukannya dan juga gaya hidup yang dijalananinya.
Tidak dapat dipungkiri gaya hidup modern yang erat hbungan dengan komputer, gadget modern dan juga stress pekerjaan berkontribusi besar dalam buruknya kualitias tidur seseorang.
Sebenarnya kualitas tidur yang buruk ini dapat diperbaiki dengan  cara melakukan aktivitas fifik yang memadai selama 2 jam per harinya. Kegiatan ini jika dilakukan secara rutin akan dapat menjaga kualitas tidur kita.
Hasil penelitian ini juga memiliki implikasi pada kasus obesitas, dimana kombinasi antara olah raga dan tidur yang berkualitas dapat menjaga agar berat badan orang yang mengalami obesitas tidak meningkat terus.
Hal lain yang juga memprihatinkan bahwa obesitas banyak terjadi di kalangan remaja dan sebagian besar dari kelompok ini tidak menyadarinya bahwa dirinya  sedang bermasalah.
Hasil penelitian yang dipresentasikan di the European Congress on Obesity yang beralngsung dari tanggal 4-7 Mei 2022 lalu ini kembali menekankan pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas dapat berpengaruh pada upaya menjaga berat badan ideal kita.
 Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
