Berat medali emas olimpiade Tokyo adalah 556 gram namun jumlah lapisan emasnya hanya sekitar 6 gram saja.
Medali perak terbuat dari perak murni beratnya  550 gram, sedangkan medali perunggu beratnya 450 gram yang terbuat dari  95% copper dan 5% zinc.
Jadi jika medali ini dilebur dan dijual atas dasar bahannya saja, maka medali emas olimpiade Tokyo bernilai US$800 atau setara dengan  Rp  11,551,760.00 , medali perak seharga US$450 atau setara dengan Rp. 6,497,865.00 dan medali perunggu nilainya hanya sekitar US$5 atau senilai Rp. 72,198.50
Nilai Terkait dengan Atlit dan Sejarah
Harga medali yang diperoleh oleh seorang atlit memang tidak semata mata tergantung dari nilai bahan pembuatnya saja namun juga tergangung pada keternaran atilt dan olimpiade nya.
Sebagai contoh hasil lelang medali emas dari olimpiade Athena yang diselenggarakan pada tahun 1896 Â berhasil terjual seharga US$ 180.000 atau setara dengan Rp. 2,599,146,000.00.
Di pelelangan medali emas yang diperoleh oleh petembak Kuba  Leuris Pupo di olimpiade London tahun 2012  mencapai US$73,200 atau setara dengan Rp. 1,056,986,040.00, sedangkan medali emas yang diperoleh oleh atlit lompat jauh Kuba pada olimpiade Sydney 2000 berhasil terjual seharga US $71,335 atau setara dengan Rp. 1,030,055,999.50.
Seperti yang telah disebutkan bahwa nilai sebuah medali yang diperoleh seorang alit sangat dipengaruhi oleh siapa atlit nya dan juga momen olimpiadenya.
Salah satu olimpiade yang sangat bersejarah dan penuh dengan intrik politik adalah olimpade Berlin tahun 1936.  Ketika itu Hitler dengan mesin politik Nazi nya  memang tidak terbendung dan ketika itu  Jerman memang sedang di era pencanangan  supremasi ras Arya Jerman.
Oleh sebab itu  suatu aib yang sangat luar biasa bagi Jerman ketika atlit kulit hitam Amerika Jesse Owen memenangkan medali emas di cabang atletik sekaligus mengalahkan atlit Jerman.