Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Paspor Jepang Paling Sakti, Paspor Indonesia Ada di Urutan 74

7 Januari 2021   12:20 Diperbarui: 7 Januari 2021   12:27 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun 2021 Paspor Jepang menempati urutan 1. Sumber: TOSHIFUMI KITAMURA/AFP/Getty Images

Pada awal bulan  January 2021 ini The Henley Passport Index mengeluarkan rangking  terbaru nya yang menempatkan paspor Jepang merupakan paspor yang paling sakti di dunia karena memiliki akses ke berbagai negara di dunia tanpa memerlukan visa  tertinggi di dunia. Pasport  Jepang dapat digunakan memasuki sebanyak 191 negara di dunia tanpa menggunakan visa atau dapat menggunakan fasilitas  visa on arrival.

Bagaimana dengan paspor Indonesia? Hasil perangkingan ini menempatkan paspor Indonesia berada di urutan 74 dengan skor nilai 71 bersama dengan Tanzania, Tunisia dan Zambia.

Jika kita analisis lebih dalam lagi maka di rangking tersebut paspor Indonesia hanya memiliki akses bebas visa ke  71 negara yang umumnya di wilayah ASEAN, OCEANIA dan Afrika.

The Henley Paspor Index ini secara periodik membuat rangking paspor yang dikeluarkan oleh seluruh negara di dunia berbasis kemudahan untuk memasuki negara lainnya tanpa memerlukan visa.

Rangking ini  diolah dari data yang diperoleh the International Air Transport Association (IATA)  yang tentunya memiliki data informasi pejalanan yang terlengkap.

Dominasi Asia

Dari top rangking paspor ternyata banyak ditempati oleh paspor yang dikeluarkan oleh negara Asia.

Sebagai contoh rangking kedua ditempati oleh Singapura dengan  skor 190 yang berarti bahwa paspor singapura dapat digunakan masuk ke 190 negara tanpa visa.

Di peringkat ketiga ditempati oleh Korea Selatan dan Jerman dengan skor 189.

Secara lengkap 10 paspor paling sakti di dunia adalah :

  1.  Japan (191 negra tujuan)
  2. Singapore (190)
  3. South Korea, Germany (189)
  4. ItaIly, Finland, Spain, Luxembourg (188)
  5. Denmark, Austria (187)
  6. Sweden, France, Portugal, Netherlands, Ireland (186)
  7. Switzerland, United States, United Kingdom, Norway, Belgium, New Zealand (185)
  8. Greece, Malta, Czech Republic, Australia (184)
  9. Canada (183)
  10. Hungary (181)

Sedangkan 10 negara terbawah ditempati oleh :

103. North Korea (39 negara tujuan)

104. Libya, Nepal (38)

105. Palestinian territories (37)

106. Somalia, Yemen (33)

107. Pakistan (32)

108. Syria (29)

109. Iraq (28)

110. Afghanistan (26)

Perubahan Peta

Pada kenyataanya keberadaan pandemi memang mengubah peta akses paspor yang dikeluarkan  berbagai negara untuk memasuki negara lain. Termasuk beberapa negara yang melakukan lockdown dan juga mesyaratkan pengunjung sudah divaksin.

Rangking paspor teersakti secara tradisonal dipegang oleh Amerika, Inggris dan negara Eropa, namun tampaknya pandemi ini merubah  peta tersebut.

Sebagai contoh Paspor Inggris dan Amerika secara  rangking berada diurutan nomor 7 (dapat memasuki 185 negara tanpa visa)  namun  pada kenyataannya di masa pandemi ini pemegang paspor kedua negara ini hanya bisa memasuki 75 negara tanpa menggunakan visa akibat adanya virus korona varian baru.

Negara yang menarik perhatian dunia adalah UEA yang paspornya secara siknifikan diterima oleh negara dunia dengan lonjakan persentasinya yang luar biasa.

Di tahun 2006 lalu paspor UEA hanya berada di rangking 62 dan hanya diterima masuk ke 35 negara lain tanpa visa, namun di tahun ini rangkingnya melonjak tajam dan menempati rangking 16 dengan kemampuan akses memasuki 173 negara lain.

Peningkatan rangking paspor UEA ini tentunya tidak terlepas dengan pengakuan negara ini akan negara Israel dan menyebabkan memberikan akses bebas visa yang diberikan oleh Isreal ke negara lain masuk ke dalam daftar bebas visa pemegang paspor UEA.

Kebijakan bebas visa  atau kebijakan visa on arrival memang tidak terlepas dari segi kepentingan keamanan dan kepentingan lainnya seperti ekonomi dua negara yang bersepakat,  Sebagai contoh bebas visa dibelakukan di  bagi semua negara yang tergabung dalam ASEAN karena adanya kesepakan kerjasama ekonomi dan keamanan.  Namun terkadang perjanjian ini tidak seimbang seperti misalnya Indonesia memberikan fasilitas bebas visa atau fasilitas visa on arrival  bagi Australia namun sebaliknya pihak Australia tidak memberikan fasilitas bebas visa bagi pemegang paspor Indonesia.

Sumber: The Henley Passport Index

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun