Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tragis, Lebih dari 100 Ribu Orangutan Terbunuh

17 Februari 2018   20:04 Diperbarui: 17 Februari 2018   20:44 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangutan tergeser dari habitat alaminya. Photo : Serge Wich

Indonesia kembali menjadi sorotan dunia ketika baru saja laporan penelitian dengan judul"Global Demand for Natural Resources Eliminated More Than 100,000 Bornean Orangutans" dipublikasikan di salah satu jurnal ilmiah bergengsi dunia  bernama the journal Current Biology.

Hasil penelitian intensif yang dilakukan oleh gabungan peneliti internasional dari berbagai negara termasuk Indonesia ini menyebutkan bahwa sejak tahun 1999 lalu lebih dari 100.000 orangutan terbunuh.

Hilangnya habitat dan perburuan liar

Berita terbaru ini tentu saja merupakan temuan penting karena disebutkan penyebab utama terbunuhnya orangutan ini adalah penebangan hutan,  perluasan perkebunan sawit dan pabrik kertas yang agresif di berbagai wilayah di Kalimantan.

Peenggundulan hutan dan perluasan perkebunan sawit penyebab utama deforestasi di Kalimantan. Photo: Marc Ancrenaz
Peenggundulan hutan dan perluasan perkebunan sawit penyebab utama deforestasi di Kalimantan. Photo: Marc Ancrenaz
Perkebunan sawit yang semakin mendesak hutan tropis. Photo: Marc Ancrenaz
Perkebunan sawit yang semakin mendesak hutan tropis. Photo: Marc Ancrenaz
Laju penurunan populasi orangutan. Sumber: Voigt et al (2018)
Laju penurunan populasi orangutan. Sumber: Voigt et al (2018)
Bagi Indonesia tentunya ada dua hal penting yang mau tidak mau harus diperhatikan terkait dengan kejadian yang sangat mengenaskan ini.  Pertama orangutan sebagai satwa langka yang dilindungi tidak saja oleh Indonesia namun oleh Dunia. Kedua terus terjadinya perluasan penggundulan hutan untuk kepentingan industri yang semakin mempersempit  habitat orangutan.

Laju penciutan populasi orangutan. Sumber: Voigt et al (2018)
Laju penciutan populasi orangutan. Sumber: Voigt et al (2018)
Penelitian ini juga mengungkap bahwa di wilayah habitat orangutan yang semakin kecil itu menyebabkan keberadaan orangutan semakin sedikit karena menjadi target perburuan liar akibat adanya konflik dengan penduduk.


Berita yang menghiasi media masa minggu ini terkait dengan ditangkapnya 4 orang yang 3 diantaranya adalah anggota satu keluarga sebagai pembunuh orangutan seolah menegaskan kembali adanya permasalahan besar terkait dengan kelangkaan orangutan di Indonesia terutama di Kalimantan.

Menurut para peneliti dari Maria Voigt  dari the Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology Jerman pembantaian orangutan yang terus terjadi menambah kritis status orangutan sebagai satwa langka dan dilindungi.

Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa jika terjadi konflik antara manusia dengan orangutan di wilayah perbatasan perkebunan dan habitat orangutan, maka sudah dapat dipastikan orangutan lah yang  menjadi korban.

Hasil investigasi pembunuhan seekor orangutan minggu lalu oleh pihak berwenang dimana ditemukan 130 pelet  peluru pada tubuh orangutan memang mempertegas dugaan adanya pembunuhan orangutan akibat konflik dengan manusia.

Pertanyaan yang paling mendasar terkait dengan kejadian ini adalah apakah memang orangutan harus dibunuh jika mereka memakan buah buahan  di kebun milik penduduk akibat mereka tidak dapat lagi mencari makanan di habitatnya?

 Orangutan akan hilang dari permukaan bumi

Eksploitasi hutan secara tidak terkendali di Kalimantan dan wilayah lainnya yang diperkirakan akan terus berlanjut akan memusnahkan  45.000 orangutan yang tersisa  saat ini di Kalimantan dalam kurun waktu 35 tahun mendatang.

Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia adalah perluasan perkebunan sawit yang secara siknifikan menghilangkan habitat orangutan sehingga orangutan kekurangan ruang geraknya dalam mencari makanannya.

Disamping itu, cara pembakaran tanaman dan lahan dalam pembersihan di lahan gambut berkontribusi besar dalam laju kehilangan habitan orangutan di kalimantan

Terkait dengan hasil penelitian ini tentu saja Indonesia tidak dapat lagi berkilah terkait dengan semakin berkurangnya populasi orangutan yang sudah dalam status langka ini.

Kritis bagi Indonesia

Langkah strategis harus dilakukan Indonesia  terutama dengan menerbitkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan laju penggundulan hutan dan peluasan tanaman industri di Kalimantan dan wilayah lainnya.

Kasus berkurangnya populasi orangutan baik akibat perburuan liar maupun akibat kehilangan habitatnya tidak dapat dianggap sepele lagi oleh pemerintah Indonesia karena terkait langsung dengan pelarangan penjualan produk sawit di Eropa, Amerika dan negara maju lainnya.

Dikaitkannya secara langsung produk sawit Indonesia dengan kematian orangutan justru akan memukul industri sawit dalam jangka panjang karena dianggap sebagai produk yang tidak ramah lingkungan.

Produk sawit Indonesia sudah dilabel sebagai produk tidak ramah lingkungan karena untuk memproduksinya dilakukan dengan cara  penggundulan hutan tropis sebagai paru paru dunia dan sebagai penyebab utama kematian orangutan yang dilindungi dunia.

Se piawai apapun diplomasi Indonesia di tingkat internasional sudah dapat dipastikan akan gagal menyakinkan dunia jika sudah menyangkut penggundulan hutan tropis dan kegagalan melindungi dan melestarikan satwa liar yang dilindungi.

Rujukan:Satu,Dua,Tiga, Empat,Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun