Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mewaspadai Transmisi Virus Mematikan Melalui Kelelawar

20 Januari 2016   05:29 Diperbarui: 20 Januari 2016   18:18 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Di beberapa wilayah di Indonesia seperti misalnya di Tomohon, Sulawesi Utara kelelawar merupakan bahan makanan yang tergolong istimewa. Paling tidak ada dua alasan orang mengonsumsi daging kelelawar yaitu kelelawar sudah menyatu dengan budaya setempat di mana kelelawar dianggap sebagai makanan yang sangat istimewa. Kedua banyak orang yang mempercayai kelelawar memiliki khasiat tertentu untuk mengobati penyakit.

Kelelawar yang dijual di salah satu pasar di Tomohon. Sumber

Kelelawar buah di Poso juga dikonsumsi manusia. Sumber

Makanan khas Paniki berbahan daging kelelawar. Sumber

Beberapa studi memang mengindikasikan bahwa daging kekelawar mengandung komponen aktif yang  diduga dapat berdampak pada pengurangan frekuensi serangan penyakit asma sebagaimana yang pernah dilakukan studinya di IPB beberapa waktu lalu (lihat di sini). Namun demikian bukti ilmiah yang komprehensif yang menunjukkan bahwa daging kelelawar dapat mengobati penyakit asma ataupun penyakit lainnya belum ada.

Justru sebaliknya mengingat habitat dan perilakunya, kelelawar harus diwaspadai sebagai salah satu sumber penyebaran penyakit ke manusia. Dalam istilah kesehatannya disebut dengan penyakit zoonosis yang memungkinkan penyakit-penyakit tertentu yang ada pada binatang dan hewan, dapat menular ke manusia.

Baru-baru ini para peneliti Inggris dengan menggunakan data yang berhasil dikumpulkan mulai dari tahun 1900 sampai dengan tahun 2013 berhasil membuat distribusi tingkat resiko penyebaran penyakit yang disebarkan oleh kelelawar, demikian juga faktor-faktor yang berkontribusi dalam penyebaran penyakitnya.

Peta resiko penyebaran penyakit melalui kelelawar. Sumber

Peta resiko di atas menunjukkan bahwa wilayah yang beresiko sangat tinggi dalam penyebaran penyakit yang berasal dari kelelawar ini adalah sebagian besar ada di wilayah Afrika Tengah, di mana memang penduduknya bersentuhan langsung dengan dan biasa mengkonsumsi kelelawar secara rutin. Di Indonesia wilayah seperti Sumatera, Kalimantan bagian utara, Sulawesi dan juga Papua memiliki resiko sedang terkait dengan penyebaran penyakit melalui kelelawar ini.

Indonesia memiliki spesies kelelawar terbanyak di dunia. Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun