Mohon tunggu...
roy simanjuntak
roy simanjuntak Mohon Tunggu... Konsultan

Hidup penuh semangat pantang menyerah

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Krisis Public Speaking Pejabat: Dampaknya bagi Kepercayaan Publik

10 September 2025   20:59 Diperbarui: 10 September 2025   21:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kultur birokrasi yang kaku. Budaya birokrasi yang cenderung formalistik membuat komunikasi pejabat kerap terasa jauh dari bahasa rakyat.

Kombinasi faktor-faktor tersebut menjadikan public speaking pejabat di Indonesia kerap menghadapi krisis.

Dampak Krisis Public Speaking terhadap Kepercayaan Publik

Kelemahan komunikasi pejabat bukan hanya masalah teknis, melainkan berimplikasi langsung pada kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Beberapa dampak yang bisa dirasakan antara lain:

  1. Turunnya kredibilitas pejabat. Rakyat cenderung menilai pejabat yang tidak bisa menyampaikan pesan dengan baik sebagai sosok yang tidak layak dipercaya.

  2. Meningkatnya potensi misinformasi. Kalimat yang tidak jelas atau ambigu berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat, bahkan bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyebarkan hoaks.

  3. Distrust publik. Jika komunikasi pejabat berulang kali menimbulkan kekecewaan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan pada pemerintah, meski kebijakan yang diambil sebenarnya bermanfaat.

  4. Melemahkan legitimasi kebijakan. Sebaik apa pun sebuah kebijakan, tanpa komunikasi yang baik ia sulit diterima publik, bahkan bisa ditolak.

Krisis public speaking ini pada akhirnya dapat melemahkan hubungan antara pemerintah dan rakyat. Padahal, kepercayaan publik adalah fondasi penting bagi keberlangsungan pembangunan nasional.

Solusi dan Rekomendasi

Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan langkah-langkah strategis dan serius:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun