Mohon tunggu...
Royan Hanung Anindito
Royan Hanung Anindito Mohon Tunggu... Research

Royan Hanung Anindito adalah seorang sejarawan maritim asal Indonesia yang menaruh perhatian besar pada sejarah pelabuhan, diplomasi maritim, dan warisan maritim dunia. Dengan latar belakang pendidikan Magister Sejarah ini aktif menulis di berbagai platform seperti Medium, Substack, dan Kompasiana, dengan gaya historiografis yang memadukan ketelitian akademik dan narasi populer. Karya-karyanya tidak hanya mengangkat kisah pelabuhan terlupakan dan dinamika laut, tetapi juga mengajak pembaca untuk memahami laut sebagai bagian penting dari identitas dan strategi bangsa. Royan Hanung Anindito juga terdaftar secara resmi dalam ORCID ID sebagai bagian dari kiprahnya di ranah akademik internasional. ORCID ID : https://orcid.org/0009-0005-0261-2670

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

USS Constitution: Warisan Abadi dan Simbol Ketahanan Maritim Amerika Serikat

5 Oktober 2025   11:24 Diperbarui: 6 Oktober 2025   10:23 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal USS Constitution (source: https://wikimedia.org)

Simbolisme Nasional: Dari Kapal Perang Menjadi Ikon Budaya

Pada pertengahan abad ke-19, ketika kapal uap mulai menggantikan kapal layar, banyak pihak mengusulkan agar Constitution dibongkar karena dianggap usang. Namun publik Amerika bereaksi keras.
Pada tahun 1830, penyair Oliver Wendell Holmes menerbitkan puisi berjudul Old Ironsides di Boston Daily Advertiser, yang menulis: "Her deck, once red with heroes' blood, where knelt the vanquished foe..."
Puisi itu menggugah emosi nasional---dan menyelamatkan kapal dari pembongkaran.

Sejak saat itu, USS Constitution tidak lagi hanya kapal perang; ia menjadi monumen terapung dari nasionalisme Amerika, simbol ketahanan, dan lambang kontinuitas sejarah bangsa.
Sebagaimana dicatat oleh Samuel Eliot Morison (1924) dalam Old Ironsides: The Story of USS Constitution, kapal ini "menjadi cermin dari semangat Amerika yang tak mau menyerah, bahkan ketika teknologi, politik, dan generasi berubah."

Analisis: Kontinuitas Maritim dan Identitas Nasional

Secara historiografis, keberadaan USS Constitution menunjukkan konsep yang oleh sejarawan Andrew Lambert disebut sebagai "maritime continuity"---gagasan bahwa kekuatan laut tidak hanya diukur dari armada aktif, tetapi dari kontinuitas simbol dan nilai-nilai yang diwariskan.
Kapal ini telah melewati 11 generasi pelaut, 83 komandan, dan lebih dari dua abad perubahan politik. Ia bukan hanya benda sejarah, tapi juga instrumen pendidikan dan diplomasi budaya.

Di era modern, Angkatan Laut AS tetap menugaskan USS Constitution secara resmi sebagai kapal aktif, dengan awak dari perwira muda yang dilatih memahami tradisi.
Menurut Naval History and Heritage Command (2020), kapal ini "berfungsi sebagai penghubung antara sejarah dan masa kini---mengajarkan nilai profesionalisme, kehormatan, dan pengabdian yang menjadi inti identitas maritim Amerika."

Kapal ini juga terus berlayar secara simbolik. Pada tahun 2012, ia berlayar untuk memperingati 200 tahun kemenangan atas HMS Guerriere, dan ribuan orang menyaksikan dari pantai Boston---bukti bahwa kontinuitas bukan konsep abstrak, melainkan pengalaman kolektif yang hidup.

Penutup: Sejarah yang Tetap Berlayar

Dalam setiap papan kayu yang dipertahankan, setiap meriam yang direstorasi, tersimpan lapisan-lapisan waktu yang saling berkelindan. USS Constitution bukan sekadar artefak; ia adalah sejarah yang masih berlayar.
Dari masa Washington hingga abad ke-21, kapal ini menunjukkan bahwa kekuatan maritim sejati tidak hanya berasal dari baja dan senjata, tetapi dari memori, disiplin, dan kesetiaan terhadap nilai-nilai yang tak lekang oleh zaman.

Kapal ini berdiri di antara masa lalu dan masa depan---sebuah pengingat bahwa kontinuitas adalah bentuk tertinggi dari kekuatan nasional.

Referensi: 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun