Mohon tunggu...
Rasyida Rifaati Husna
Rasyida Rifaati Husna Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Teruntuk dan Karena CintaNYA

pelajar yang belum juga terpelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab

25 Januari 2024   00:35 Diperbarui: 25 Januari 2024   00:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu puasa sunnah muakkad yang sangat dianjurkan Rasulullah adalah tiga hari di setiap pertengahan bulan Hijriah atau yang dikenal dengan puasa Ayyamul Bidh. Disebut Ayyamul Bidh artinya hari-hari yang putih, sebab pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinarnya yang putih. Puasa yang memiliki berbagai keutamaan ini jatuh pada tanggal 13,14, dan 15 dalam kalender Qamariyah. Hal itu disebutkan di dalam hadits riwayat berikut:


Dari Abu Dzar, Rasulullah Saw bersabda padanya,

"Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." (HR. Tirmidzi dan an-Nasai)


Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh


Puasa adalah ibadah yang istimewa dibandingkan dengan ibadah lain, sebab ibadah yang biasa dilakukan dengan action (perbuatan melakukan), sedangkan puasa adalah laku negasi, maksudnya menahan sesuatu dari apa yang biasa kita lakukan atau menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.



Ibadah puasa adalah ibadah personal yang hanya melibatkan seorang hamba dengan yang Ilahi. Bahkan Allah mengabarkan disaat ibadah-ibadah lain yang dikerjakan seorang hamba sejatinya adalah untuk dirinya sendiri, sementara nilai ibadah puasa akan langsung dipersembahkan kepadaNya.


Adapaun keistimewaan puasa Ayyamul Bidh telah dijelaskan dalam beberapa hadits Rasulullah. Diantaranya diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra., ia berkata,


"Kekasihku (yaitu Rasulullah Saw) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: pertama berpuasa tiga hari setiap bulannya, kedua mengerjakan shalat Dhuha, dan yang terakhir mengerjakan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari)


Hadits yang lain dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, Rasulullah Saw bersabda,

"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari)


Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
- - .
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah)." Dan beliau bersabda, "Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun." (HR. Abu Daud)


Dari Ibnu 'Abbas Ra., beliau berkata,


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar." (HR. an-Nasai)


Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar. Disebutkan dalam hadits,

Artinya: "Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh." (HR Bukhari dan Muslim).


Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab


Apalagi saat in kita berada di tengah-tengah bulan Rajab, dimana bulan termasuk pada Asyhurul Hurum. Rasulullah menerangkan dalam sebuah hadits bahwa puasa yang paling utama dikerjakan setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Haram. Oleh karenanya berpuasa di bulan Rajab memiliki banyak keutamaan.  
Umat muslim yang mengerjakan puasa di hari-hari utama tersebut, akan mendapatkan pahala yang lebih besar. 

Keutamaan berpuasa di bulan Rajab ini dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam magnum opusnya, Ihya 'Ulumiddin (Juz 3, h. 431) yang mengutip dua hadits berikut:

Artinya: "Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram."

Artinya: "Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun."


Bagi yang ingin mengerjakan puasa Ayyamul Bidh, apabila mengacu kalender tanggal 13, 14, 15 bulan Rajab 1445 Hijriah itu bertepatan dengan tanggal 25, 26, dan 27 Januari 2024.


Untuk niat Puasa Ayyamul Bidh sama seperti puasa sunnah lainnya, adapun niatnya sebagai beriku:

Arab Latin: Nawaitu shauma Ayyamil bidh lillahi Ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidh karena Allah Ta'ala."[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun