4. TUGUL (Manusia Awam/Ikut Saja)
Makna:
"Tugul" = lugu, sederhana, awam, bukan intelektual atau penguasa, tapi tetap bernilai dan mulia karena kesetiaannya.
-
Mengandung pesan untuk rendah hati, bersedia menjadi bawahan yang baik, tidak arogan.
Filosofi:
Dalam pewayangan, Semar tidak pernah menjadi tokoh utama dalam kekuasaan, tapi ia adalah penasehat yang paling bijak.
Tugul mencerminkan kearifan rakyat jelata yang justru memahami nilai hidup paling hakiki.
Ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam tokoh Semar bukanlah sekadar bagian dari cerita pewayangan, melainkan representasi jati diri manusia Indonesia yang ideal --- sosok yang jujur, bijak, rendah hati, spiritual, dan penuh pengabdian.
Melalui pendekatan hermeneutis dan semiotik, kita memahami bahwa Semar tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga panduan moral yang relevan dalam konteks kepemimpinan, spiritualitas, serta kehidupan sosial modern. Semar mengajarkan kita tentang: