Mohon tunggu...
Ros Paulina
Ros Paulina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Disinfektan dari Bahan Alami dan Sosialisasi Narkoba di Tengah Pandemi

2 Agustus 2021   22:12 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:21 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brosur tata cara pembuatan disinfektan dari bahan alami dan qrcode video tutorial pembuatan disinfektan dari bahan alami (Sumber: Dokumen Pribadi).

KKN Tim II periode 2021 bertempat di Desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Pada kesempatan KKN ini program yang diusung adalah program pembuatan disinfektan dari bahan alami serta sosialisasi dan edukasi narkoba ditengah pandemi.

Program pembuatan disinfektan dari bahan alami ini merupakan suatu program yang diusung untuk mengajarkan masyarakat Desa Gembyang membuat disinfektan dari bahan alami yang dapat dengan mudah ditemukan dilingkungan desa guna mencegah penyebaran covid-19 yang diselenggarakan dari Hari Kamis, 22 Juli hingga Jumat, 23 Juli 2021. 

Kasus covid-19 yang semakin meningkat tiap harinya di akhir-akhir ini menyebabkan pemerintah memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). PPKM ini bertujuan untuk mengurangi interaksi baik pertemuan antara orang dengan orang maupun pertemuan kelompok dengan kelompok lainnya, hal ini diharapkan kasus covid-19 dapat berkurang. Cara untuk menghindari diri dari bahaya wabah ini yang awalnya pemerintah menggencarkan gerakan 5M kini menjadi 6M yaitu :

  • Mencuci tangan
  • Memakai masker
  • Menjaga jarak
  • Menjauhi kerumunan
  • Mengurangi mobilitas
  • Menghindari makan bersama

Selain mematuhi protokol kesehatan dan gerakan 6M, hal lain yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari kuman dan penyakit di masa pandemi. 

Salah satunya adalah dengan membersihkan benda-benda yang sering kita pegang dengan disinfektan. Bahkan seperti saat ini terjadi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), disinfektan sangat diperlukan karena dapat memperlambat hingga memutus mata rantai penyebaran penyakit khususnya di Desa Gembyang, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Pelaksanaan kegiatan

Menurut ahlinya disinfektan adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme di permukaan benda mati disekitar kita seperti meja, westafel, smartphone dan lain-lainnya. Antiseptik yang kuat dapat dialihfungsikan menjadi disinfektan contohnya adalah fenol yang dapat digunakan sebagai antiseptik maupun disinfektan.

Disinfektan dapat dibuat dengan bahan alam yang mudah ditemukan dikehidupan sehari-hari contohnya daun sirih dan jeruk nipis. Telah diteliti bahwa daun sirih mengandung senyawa kimia saponin yang dapat merusak membran sitoplasma dan membunuh sel mikroba. 

Serta mengandung senyawa kimia flavonoid yang memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi. 

Daun sirih dengan konsentrasi lebih dari 15% sama efektifnya dengan etanol yaitu memiliki kemampuan membunuh bakteri.Sedangkan dalam jeruk nipis memiliki efek antimikroba dari jeruk nipis dalam menghambat beberapa mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonia.

Disinfektan dari daun sirih dan jeruk nipis ini dapat dibuat sendiri dirumah. Berikut cara membuat disinfektan dari daun sirih dan jeruk nipis.

  • Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat-alat yang dibutuhkan antara lain botol spray, gunting, panic, mangkok stainless steel, saringan dan gelas ukur. Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain daun sirih, jeruk nipis dan air.
  • Langkah pertama adalah cuci daun sirih, lalu diangin-anginkan supaya kering, dan dipotong kecil-kecil.
  • Masukkan 50 gram (20 lembar) daun sirih ke dalam mangkuk dan tuangkan air panas 200 ml, kemudian rendam beberapa saat.
  • Steam dalam panci dengan api kecil selama 30 menit, kemudian saring.
  • Tambahkan 75 ml air hasil saringan daun sirih dengan 8 ml perasan jeruk nipis.
  • Kemudian tambahkan air hingga 100 ml dan masukkan ke dalam botol spray.

Kemudian beberapa area rumah yang perlu didisinfeksi dengan produk disinfektan yang telah dibuat adalah area yang paling kotor dan tersentuh banyak orang antara lain keran air, gagang pintu, handphone/telepon, toilet, westafel, meja dan sakelar lampu.

Cara penggunaan disinfektan adalah dengan menyemprotkan ke permukaan benda yang ingin dibersihkan lalu lap dengan kain lap kering. Untuk disinfeksi daerah yang sangat terkontaminasi, sebaiknya permukaan tersebut didisinfeksi menggunakan kain yang telah dibasahi terlebih dahulu dengan larutan disinfektan. Jangan menyemprot langsung ke permukaan yang sangat terkontaminasi karena akan membuat virus menyebar ke udara.

Saat pelaksanaan program ini secara door to door, masyarakat terlihat sangat antusias mengetahui bahwa ternyata daun sirih ternyata dapat dibuat menjadi disinfektan yang tentunya bermanfaat untuk membersihkan benda-benda yang sering dijangkau di rumah."Saya sangat berterima kasih dan jadi tau atas yang mba sarankan yaitu membuat disinfektan, bahan-bahannya juga gampang. Ya sangat bermanfaat sekali lah." Ujar Bu RT saat dimintai pendapat mengenai program ini.

Disinfektan dari daun sirih dan jeruk nipis. (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Disinfektan dari daun sirih dan jeruk nipis. (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Sosialisasi pembuatan disinfektan dari bahan alami ke warga secara door to door (Sumber : Dokumentasi Pribadi).
Sosialisasi pembuatan disinfektan dari bahan alami ke warga secara door to door (Sumber : Dokumentasi Pribadi).

Selain prosedur pembuatan disinfektan diatas, masyarakat Desa Gembyang pun dapat mengakses video tutorial pembuatan disinfektan dari bahan alam melalui qrcode yang ada dalam brosur. Dengan adanya program pembuatan disinfektan dari bahan alami ini diharapkan masyarakat Desa Gembyang dapat mempraktikkannya secara mandiri di rumah masing-masing dan menerapkannya sehingga mata rantai persebaran covid-19 ini dapat berkurang.

Kemudian untuk program selanjutnya adalah sosialisasi dan edukasi ditengah pandemi di Desa Gembyang yang diselenggarakan dari Hari Kamis, 22 Juli hingga Hari Jumat, 23 Juli 2021. 

Tema KKN Tim II yang diusung pada periode 2021 adalah "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat Ditengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata". Berdasarkan tema tersebut diusung program sosialisasi dan edukasi narkoba sesuai dengan tujuan nomor 3 SDG's yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Selama pandemi ini BNN berhasil memusnahkan lebih dari setengah ton sabu membuktikan bahwa kasus narkoba selama pandemi ini justru semakin meningkat. 

Menurut tirto.id narkoba menjadi pelarian ketika mereka merasa cemas, depresi, dan stress ditengah wabah virus corona. Seperti kita ketahui artis ibukota, selebgram, pejabat dan public figure lainnya banyak terlibat kasus narkoba. Kehidupan public figure yang sering kali ditiru oleh masyarakat luas ini menyebabkan masyarakat menjadi rentan terhadap narkoba.

Program ini diselenggarakan secara door to door yaitu mengunjungi rumah warga satu persatu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Warga akan dijelaskan secara singkat dengan menggunakan poster yang telah dibuat, kemudian jika dirasa kurang jelas warga dapat qrcode yang ada dipojok kanan bawah poster yang akan langsung terhubung keyoutube mahasiswa. Sebelumnya mahasiswa telah mempersiapkan video sosialisasi singkat mengenai narkoba.

Masyarakat yang terlibat dalam sosialisasi ini adalah para remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu Desa Gembyang. Diharapkan semua lapisan masyarakat ini dapat mencegah, mengurangi dan memutus persebaran narkoba saat ini.

Poster sosialisasi narkoba (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Poster sosialisasi narkoba (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Pelaksanaan sosialisasi secara door to door (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Pelaksanaan sosialisasi secara door to door (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Pelaksanaan sosialisasi secara door to door (Sumber: Dokumentasi pribadi).
Pelaksanaan sosialisasi secara door to door (Sumber: Dokumentasi pribadi).

Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat menjadi lebih mawas diri, menjaga pergaulan serta melakukan kegiatan positif seperti mengadakan pengajian, penggalangan dana dan kegiatan positif lainnya.

Oleh : Ros Paulina, Kimia, Fakultas Sains dan Matematika

DPL : Arwinda Nugraheni, S.KM., M.Epid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun