Akulah
Akulah tubuh yang tersisa
Akulah tubuh yang merakit asa
Merakit nestapa
Akulah
Akulah yang selalu diam - diam meraung
Disudut bilik sunyi meratap pada sang kuasa
Tuk melepaskan sedikit penat
Tak ada yang tahu tentang perih dan lara ini
Kau ataupun dia semua buta
Akulah
Wangi bunga yang kau damba
Yang semerbak wanginya
Walau dalam nestapa
Dalam hilir mudik luka yang mengangga
Diam dalam seribu bahasa
Tapi tetap tersenyum walau penuh makna
Itulah aku yang terluka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!