Mohon tunggu...
Rosi Putri
Rosi Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Padang 12

11 Juli 2018   07:03 Diperbarui: 11 Juli 2018   07:21 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bahkan harta karun juga dipercaya tertimbun di Padang 12. Penampakan pada kalangan tertentu pernah terjadi. Sering kali warga menemukan kejadian aneh di kawasan itu. Dari wujud manusia sampai babi berbulu merah pernah warga temukan di Padang 12. Misalnya saja Mat Noor. Perjalanan dari Ketapang ke Kendawangan di dalam suatu bis dia menemukan orangtua yang jambang panjang. 

Selama bis melaju mereka bercerita panjang. Sampai di kawasan Padang 12, orangtua itu turun dan mengajak Mat Noor pergi. Dia menolak dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bis. 

Bagi orang, jika penumpang turun di kawasan itu hal yang biasa. Karena di kawasan itu sudah dipercayai kawasan orang kebenaran. Ketika ngobrol panjang di dalam perjalanan, Mat Noor sempat mengunyah permen yang diberi, tapi bungkusnya diminta kembali. Kejadian 1987 itu ternyata saat sekarang Mat Noor bisa mengobati orang yang sakit.

Cerita lain yang dituturkan Rohendi, seorang bidan diajak orang kebenaran menolong istrinya melahirkan. Ajakan itu diterima, setelah menolong persalinan, orang kebenaran tak memiliki uang dan berniat memberinya kunyit. 

Dia tak mngetahui orang kebenaran itu, karena menganggap kunyit mudah didapatkan, pemberian yang ditawarkan selama tiga kali itu ditolaknya. Bidan itu mengikhlaskan pertolongannya. 

Selang malam hari salah satu keluarga bidan itu diberi kabar lewat mimpi. Bahwa keluarganya itu telah menolak pemberiannya. Dalam mimpi dia menasehatkan supaya jangan menolak, karena dianggap kurang baik. Namun wujud terima kasih, keturunan keluarga itu menjadi orang berhasil dan berpangkat di Tanah Kayong. Berbeda lagi dengan seorang pedagang dari Ketapang ke Kendawangan dengan mengunakan sepeda.

Dalam perjalanan pedagang keturunan Jawa itu bertemu dengan orangtua dan anak kecil. Orang itu meminta air kepada dirinya. Air yang diminta tak diberikan pedagang tadi. Karena tak diberi, orang itu mengatakan tidak mengapa. 

Anehnya perjalanan pedagang itu, baru sampai ke Kendawangan seminggu lamanya. Dia masuk keluar hutan, akhirnya barang yang dibawanya habis di tengah jalan karena terjatuh. "Ini lagi memang nyata juga terjadi di Padang 12, siapa namanya saya sudah lupa, tapi dalam perjalanan ada yang menahannya dan minta rokok. Bukan hanya rokok yang diberikan orang, tapi diajak bicara dan diajak makan bekalannya, setelah orang tadi pergi, tujuan ke Kendawangan hanya dikayuh dengan sepeda hitungan menit,"cerita Rohendi.

Menurut cerita orang-orang di kampung ibu saya, Orang Limun juga sering dijumpai di pedalaman Kecamatan Tumbang Titi. Bahkan beberapa dari mereka mengaku pernah berjumpa dengan Orang Limun di ladang dan di tengah hutan. Mereka mengatakan bahwa orang Limun yang pernah mereka jumpai berparas tampan atau ganteng dan berpakaian rapi.

MASYARAKAT Ketapang mempercayai "orang kebenaran" adalah orang suci dan jujur. Ada juga yang percaya "orang kebenaran" adalah golongan Jin muslim yang bermukim di daerah tertentu. 

Namun sekelompok masyarakat lain juga mempercayai bahwa "orang kebenaran" merupakan keturunan malaikat Harut dan Marut. Tapi yang pasti adalah beragam cerita seputar Padang 12 dipercayai masyarakat. Bahkan ada cerita pertolongan yang diberikan manusia secara kebetulan, telah memberkahi keturunan manusia itu. Namun menurut masyarakat Ketapang, jika anda ingin bertemu orang Limun maka harus benar-benar suci dan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun