Di Gereja Redemption Monastery
Sebelum nya sudah pernah di tulis tentang pertemuan kami berdua dengan Pastor Timothius dan Pastor Sam Kono
Hari Minggu ini kami berencana mau ke taman Vincent yang tak jauh letaknya dari Gereja Redemption Monastery.
Maka pagi pagi sekali kami meluncur menuju Gereja agar nanti kebagian tempat pakir di taman Vincent .
Biasanya Taman Vincent selalu penuh dan susah mencari tempat untuk parkir kendaraan kita.
Sesampai di gereja , kami melihat masih belum siap direnovasi ,sedangkan di google menyatakan ada misa disini jam 7 dan jam 9 pagi serta sore hari.
Sementara itu ada mobil lain yang masuk ke halaman gereja.Kami langsung menanyakan apa ada misa disini,dijawab ada dibelakang.
Kamipun memarkir kendaraan dan turun menuju bagian belakang gereja tepatnya disamping .
Disini terlihat sudah banyak umat yang hadir untuk mengikuti misa jam 9 pagi ini.Kamipun memasuki ruangan untuk mengikuti misa .
Ketika misa akan dimulai , kami melihat seorang pastor yang wajahnya persis seperti orang dari NTT Â karena ciri khas orang NTT berbeda dengan orang lain di Indonesia. Apalagi mengingat bahwa kami berdua,dulu sering kali berkunjung ke NTT. Ke Kupang, Maumere, Bajawa, Ruteng, Ende, Larantuka dan seterusnyaÂ
Usai MisaÂ
Selesai misa kamipun menuju jalan keluar dari tempat misa dimana pastor yang tadi membawa misa telah menunggu umat untuk menyelaminya.
Suami mengulurkan tangan sambil berkata :"Selamat pagi Pastor,Pastor orang Indonesia dari Kupang?"
Sambil tertawa pastor menjawab "Bukan saya dari Flores dan nama saya Lovin"
Suami bercerita tentang Pastor Sam Kono dan juga pastor Timothius ,Tahun yang  lalu kami sering ke Gereja Redemption Monastery untuk jumpa Pastor Sam Kono dan Pastor Timothius.
Suami minta izin untuk mengambil foto bersama Pastor Lovin.
Selesai foto kami Pamitan dan mobil pun meluncur menuju taman Vincent ,Baru 5 menit berkendaraan tiba tiba turun hujan lebat.
Kami memutuskan tidak jadi ke Taman Vincent langsung saja kami menuju ke Crown.
Kesimpulan:
Setiap kali kami mendengar ada pastor dari Indonesia di suatu Gereja kami langsung menuju Gereja tersebut untuk bisa jumpa dengan Pastor tersebut.
Bahwa kita ke gereja untuk berdoa ,bukan untuk bertemu dengan Pastor, tentu saja semua orang sudah tahu. Tetapi sebagai salah satu dari orang Indonesia tentu saja kami sangat senang bila bertemu dengan Pastor asal Indonesia.
Tinggal di negeri orang, ada kesempatan untuk dapat bertemu dengan sesama orang Indonesia,selalu menjadi prioritas kami. Walaupun terkadang lokasi acara cukup jauh tapi bagi kami berdua tidak ada masalahÂ
Terkadang hanya untuk dapat bertemu dan ngopi bareng dengan orang yang datang dari Indonesia , kami harus menempuh perjalanan selama empat jam pulang pergi. Seperti kata peribahasa:' Seribu teman masih sedikit, sedangkan seorang musuh sudah terlalu banyakÂ
Maka setiap kali ada kesempatan untuk bertemu dengan sesama orang Indonesia tak pernah kami biarkan berlalu tanpa kami hadiri
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk berkunjungÂ
8 Oktober 2025.
Salam saya,
Roselina
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI