Yang takkan terlupakan
Selama perjalanan kami mengelilingi Nusantara banyak terjadi hal hal unik, yang tak kan terlupakan sepanjang hidup kami.Seperti Kejadian di Toraja daerah di Sulawesi  . Pada Hari Minggu kami mengadakan acara di Makasar dan selesai acara kami menghubungi Pastor yang bertugas di Toraja.Â
Beliau sudah menjadi pratisi Waskita Reiki karena ikut belajar di Makasar.
Kami merencanakan akan ke Toraja pada hari Senin dan mengadakan acara Penyembuhan ,serta lokakarya pada hari Rabu. Setelah menghubungi Pastor keesokan harinya Senin kami berangkat ke Toraja dengan mobil sewaaan .Perjalanan memakan waktu 12 jam Kami singgah untuk makan di salah Rumah Makan diperjalanan. Namun kami berdua tidak bisa makan, karena yang ada hanya ikan bakar yang banyak sekali durinya
Saya dan suami hanya membeli buah serikaya yang banyak dijual di pinggiran jalan Untuk dimakan mengisi perut yang kosong.
Apakah Bukan Bulan depan?
Sesampai di Toraja haripun telah malam Suami menelepon Pastor. Tetapi  dijawab :" Papa dan mama,apakah bukan  bulan depan? Saya pikir bulan depan" Â
Mendengar jawaban ini, rasanya seluruh tubuh jadi lemas. Bayangkan,duduk dalam kendaraan selama 12 jam dengan menahan rasa lapar,eeh ternyata Pastor mengira bulan depan. Berarti sama sekali tidak ada persiapan. Â Tapi sudah terjadi,mau apalagi? Ternyata sudah terjadi miscommunication.Â
Mau Siaran Radio...eh Lampu Padam
Karena sudah terlanjur tiba maka kami memutuskan untuk tetap melakukan sesuai dengan rencana.
 Keesokkan harinya ketika kami akan siaran di radio ternyata listrik dikota Toraja padam semua. Jadi batal siaran Radio .Untuk mana Pastor berusaha meminta pertolongan Pengurus di Mesjid mengumumkan penyembuhan gratis tersebut . Karena semua secara dadakan, maka tidak banyak yang hadir Lokakarya di Toraja  yang ikut hanya 4 orang saja.
Kabel tidak terconnecting
Lain lagi cerita di Bali. Kami lakukan acara Dialogue Interaktif di radio di  Singaraja .Kami heran tidak ada respon satupun dari pendengar . Padahal biasanya begitu diberikan kesempatan untuk bertanya,maka bertubi tubi telpon masuk. Tapi kali ini hingga selesai siaran,tak satupun telpon masuk.
Usai siaran baru diketahui bahwa kabel tidak terconnecting. Berarti selama satu jam siaran, kami hanya bicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan. Tentu saja kami berdua sangat kecewa. Â
Hari telah malam karena kami siaran jam 8 sampai jam 9 malam ketika ditanya apakah mau diulangi kembali kami jawab:" Nggak usah terima kasih."
Lokakarya di Malang
Di Malang, berkat bantuan salah seorang dosen, kami mendapatkan kesempatan untuk mengadakan acara lokakarya di kampus UM Malang.Yang diikuti oleh banyak peserta dari mahasiswa UM tersebut.Sehari sebelumnya kami siaran di TV Malang  dan mengundang masyarakat untuk datang ke Kampus  UM  Malang untuk mengikuti penyembuhan gratis.Â
lokakarya di UM Malang dok pribadi
Kejadian di Surabaya
Sewaktu penyembuhan di Surabaya , salah satu Pelatih tenaga dalam berusaha untuk mempratikkan ilmunya. Dia berusaha untuk menyerang saya dengan tenaga dalam, karena pikirnya tentu saya tidak bisa menangkis Kalau pada suami mungkin dia tidak berani mencoba coba.
Setelah beberapa saat penyembuhan berlangsung ,kedengaran teriakan orang .Kelihatan seorang yang berguling guling dilantai sambil berteriak teriak. Suami mengambi air lalu berdoa serta memercikan pada orang tersebut. Kemudian hening dan orang tersebut sadar.Ketika ditanya dia mengaku ingin mencoba saya ternyata tak mempan .Akhirnya dia ikut lokakarya dan menjadi Praktisi serta menggunakan ilmu Reiki untuk membantu penyembuhan sesama.
Kesimpulan:
Pengalaman unik yang kami alami, disamping menyisakan kenangan sepanjang hayat, sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi kami berdua.
Agar selalu melakukan check and recheck. Bahwa dalam hal apapun, over confidence tidak baik. Semoga tulisan ini ada manfaatnya untuk orang banyak. Agar apa yang kami alami jangan sampai terjadi pada diri anda. Walaupun terjadi beberapa kejadian unik dan tidak menyenangkan, tapi kami berdua bersyukur kepada Tuhan, karena selama perjalanan panjang yang sangat melelahkan, kami berdua selalu dalam lindungan Tuhan. Tidak pernah kami sakit dalam perjalanan. Bagi Tuhan nothing is impossible.
Seperti biasanya, terima kasih untuk semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini
23 Pebuari 2023.
Salam saya,
Roselina.