Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 42)

28 Oktober 2021   04:11 Diperbarui: 28 Oktober 2021   04:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berfoto dipunjak melihat pantai Maratea dok pribadi

Maratea

Kota Maratea terletak di Lereng pegunungan yang terjal. Kami melihat rumah rumah yang seperti kotak kotak saja dilereng gunung trsebut. Begitu kuatir hati melihat setuasi keadaan rumah rumah di Maratea.

Bangunan dilereng gunung dok rpibadi
Bangunan dilereng gunung dok rpibadi

Bagaimana kalau terjadi longsor. Menurut adik saya Magaretha sudah lebih seratus tahun tidak pernah terjadi longsor didaerah Maratea .Penduduk begitu nyaman dengan keadaannya .Pemandangan yang unik ini membuat kota Maratea menjadi kota paling Populer di Italia Selatan. Banyak mendapat kunjungan wisatawan baik lokal maupun manca negara. Disebabkan wisatawan ingin menyaksikan dari dekat keadaan kota Maratea tersebut.

posisi rumah di Maratea dok pribadi
posisi rumah di Maratea dok pribadi

Dari Maratea ke Briatico kota tempat orang tuanya Sandro,hanya berjarak 1 jam berkendaraaan  saja. Maka kami singgah dulu di Maratea yang merupakan sepotong Taman Firdaus dengan lekukan lekukan perbukitan yang curam.

pemandangan diantara lekungkan yang curam dok pribadi
pemandangan diantara lekungkan yang curam dok pribadi

Kami merasa Maratea sepi karena tidak nampak pengunjung. Setelah sampai ditepi pantai ternyata ramai pengunjung semua bersantai ria dibibir pantai.

Menurut adik saya Orang Italia sewaktu musim panas rata rata kepantai untuk berenang. Jadi mereka mengusi kedaerah pantai dan yang sudah difasilitas oleh pemerintah daerah pantai Selatan Italia.

Pantai Selatan dimusim panas dok pribadi
Pantai Selatan dimusim panas dok pribadi

Untuk menuruni tebing perlu extra hati hati mengemudi. Sandro sudah sering kesini jadi kami tidak kuatir lagi.

Seratus Hotel 

Maratea dikenal juga dengan julukan Desa seratus hotel.Jadi selain julukan desa terromantis "The Romantic Village in South Italia"

Yang kami lihat dilereng bukit itu hampir semua adalah Hotel dengan segala macam tarif mulai dari tarif 75 euro sampai 250 euro per malam.

hotel hotel di Maratea dok pribadi
hotel hotel di Maratea dok pribadi

Musim berenang 

Dari ketinggian melihat kebawa tampak ratusan payung dipantai ,warna warni menghias pantai.Bagi orang Italia musim panas adalah musim berenang bagi mereka.Kalau kepantai tidak usah repot repot bawa payung dari rumah Kalau memesan makanan dan minuman dari sebuah kafe disana . Fasilitas payung untuk berteduh dari panasnya sinar matahari dan bersantai ria. Dari ketinggian payung  yang terdiri dari aneka ragam warna sungguh menciptakan pemandangan yang indah .

Bila tidak berenang makan minum dikafe saja dok pribadi
Bila tidak berenang makan minum dikafe saja dok pribadi

Orang Italia bisa sepanjang hari berenang ,kalau lelah berteduh dibawa payung dan minum minuman dingin dan makan berbagai masakan

latar belakang desa Maratea dilereng bukit dok pribadi
latar belakang desa Maratea dilereng bukit dok pribadi

Hari semakin senja kamipun melanjutkan perjalanan ke Briatico tempat tinggal orang tua Sandro. Kami akan berlibur 2 minggu disini.

Kesimpulan :

Walaupun kami tidak bisa berbahasa Itali ,tapi kami sangat bahagia karena penerimaan keluarga Sandro begitu antusiasnya. Kami diterima bagaikan keluarga mereka sendiri  

Kami bicara bahasa gado gado Inggeris ,Italia dan bahasa tangan .Semua senang dan tak merasa kikuk  Tertawa lepas bersama sama. Apalagi suami dan Sandro sama sama suka humor .

Kami bersyukur selama liburan bisa bergaul dengan keluarga besar Sandro . Ternyata ketulusan hati dalam  bergaul menyebabkan perbedaan bahasa bukanlah halangan untuk menjalin hubungan persahabatan. 

Kami berdua tak henti hentinya bersyukur karena  selama perjalanan kami diterima dengan penuh rasa sukacita. Sebuah pelajaran berharga bahwa untuk dapat menikmati perjalanan tidak cukup punya uang untuk membiayai seluruh perjalanan tapi tak kurang pentingnya adalah hati yang terbuka untuk persahabatan. 

28 Oktober 2021.

Salam saya,

Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun