Menyekolahkan Anak Pertama  ke Amerika.
Sejak ketiga anak kami masih duduk di SMP , kami sudah memberikan penjelasan ,bahwa kami tidak akan meninggalkan warisan kepada mereka.Â
Tapi akan membiayai study mereka kemanapun mereka ingin melanjutkan study. Kami ingin menyekolahkan anak anak kami sesuai dengan cita citanya.
Karena dulu sewaktu di IKIP saya ditawari beasiswa  ke Amerika  ,tapi  tidak disetujui suami. Maka ketika putra pertama kami  Irmansyah Effendi selesai SMA Don Bosco dan mengatakan kalau boleh dia ingin melanjutkan studinya ke Amerika ,langsung saya rundingkan dengan suami dan disetujui
Irmansyah memilih jurusan komputer  karena pada  tahun  1983 itu bidang komputer di Indonesia masih langka
Irmansyah berangkat sendirian Saya  pesan agar  hemat disana ,karena kami hanya bisa memberikan setahun dalam jumlah tertentu Kalau ada keperluan lain dia harus berusaha cari sendiri dengan  bekerja partime  disana.Maka berangkatlah Irman Akhir tahun 1983 Ke Amerika.
Sesampai di Amerika Irmansyah menekuni bidang komputer di California State University. Sambil kuliah juga  memberi semacam private less kepada teman teman yang selevel dengan yang belum mengerti.Â
Dan untuk itu ia mendapatkan tambahan uang belanja . Mencukupi pengeluaran untuk hidupnya disana .Dari hasil kerja paruh waktu ia  juga bisa membeli mobil bekas.  3 tahun kemudian Irman menyelesaikan kuliahnya di bidang Computer  ScienceÂ
Kami mengurus visa untuk mengunjungi Irman dan adik saya Maria ingin ikut bersama kami
Lulus Master of Computer Science usia 21 tahun
Ketika kami hadir dilapangan dan mendengar pengumuman :" Irmansyah Effendi lulus MSC dengan predicate magna cumlaude  ,kami bangga sekali untuk keberhasian putra kami .Dan tak hentinya bersyukur kepada TuhanÂ
Libur ke Jepang
Sekembalinya dari Amerika kami ke Jepang berlibur .Sekaligus merayakan keberhasilan putera kami.Â
Setelah kembali ke Indonesia Irmansyah mengajar di  Amik Komputer sebagai dosen Semua mahasiswa heran karena Irman masih sangat muda usianya Waktu itu 21 tahun sudah jadi dosen Banyak yang mengira Irman mahasiswa baru
 Kemudian dia diundang Universitas Indonesia di Jakarta sebagai dosen terbang ,tapi ia menolak karena tidak mau report . Setahun kemudia dia menikah dengan Luciana Purwanti ,gadis  asal.dari PurwokertoÂ
Dan  pada tahun 1989 lahirlah cucu kami yang pertama diberi nama  Raden Bagus Kevin Excalibur EffendiÂ
Keberangkatan anak kedua
Sementara itu usaha kami tidak begitu lancar lagi  Tapi anak kedua Irwan juga ingin melanjutkan studi di Amerika ,maka berangkatlah Irwan pada usia 15 tahun ke Sacramento Studi di disana Karena usaha kami tidak selancar sewaktu Irman dulu sehingga Irwan terpaksa mencari lebih banyak kerja paruh waktu Irwan kuliah di Sacramento . Karena itu Irwan tidak pulang tiap tahun seperti Irmansyah kakaknya.Â
Keberangkatan putri ke Amerika
Putri kami juga ingin melanjutkan studi di Amerika,tapi karena kondisi keuangan  kami tidak seperti dulu lagi ,maka kami mengusahakan putri kami untuk ikut exchange  student pada  .E F Foundations.Dimana murid murid yang ingin ikut ditest bila lulus TOEFL  dengan angka terbaik(660) gratis semua No 2(600) bayar ongkos pulang pergi dan selebihnya(450 keatas) bayar semua ongkos ongkos .Irvianty lulus Toefel peringkat 2
Peserta yang ikut tinggal di  Host family selama 1 tahun ditingkat 3 SMA dan sekaligus sebagai anak asuh keluarga tersebut.
Kesimpulan :
Hidup.bersifat dinamis Bergerak dari waktu ke waktu.Tak seorangpun dapat memastikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
Tentu saja kita berharap yang terbaik, tapi harus bersiap seandainya terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan. Seperti yang terjadi pada kami. Yang penting jangan pernah menyerah dan tetap fokus pada rencana awalÂ
Serasa bagaikan mimpi kami yang dulu hidup morat marit bisa melalui semuanya dengan selamat.
Kami bersyukur setelah jatuh bangun berkali kali akhirnya impian kami untuk membiayai ketiga anak kami ke Amerika sudah terpenuhiÂ
Do.your best and let's God do the restÂ
28 September 2020
Salam saya,
Roselina