Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Guru adalah Pilihan, Mendidik Anak adalah Kewajiban

27 Mei 2020   04:51 Diperbarui: 27 Mei 2020   04:53 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: lombok post

Mereka berpikir anak sudah cukup diberikan apa kebutuhannya dan mereka tidak lagi memperhatikan didikannya, karena merasa sudah dialih tugaskan. Lupa bahwa anak-anak merekam apa saja yang mereka alami sejak masih kecil.

Bagaimana orangtua memperlakukan mereka, kasih sayang yang mereka terima dalam keluarga, hingga mereka tumbuh menjadi dewasa. Kelak akan tertanam dalam diri mereka bahwa memang beginilah caranya dalam mendidik anak-anak dan kelak akan mengulangi apa yang telah dilakukan orangtua.

Kelimpahan materi tidak dapat menggantikan kasih sayang

Anak yang semenjak kecil hanya mendapatkan limpahan materi tapi minim rasa kasih sayang orangtuanya kelak ketika sudah dewasa, tidak akan mungkin secara tiba-tiba saja bisa menyayangi orangtuanya dengan sepenuh hati. Mereka akan mempraktikkan cara sebagaimana diperlakukan semenjak kecil hingga dewasa.

Jadi janganlah berharap apabila kita tidak pernah mendidik anak kita dengan kasih sayang nanti setelah dewasa dia akan mengasihi kita dengan sepenuh hati, karena kita akan merasakan akibat dari apa yang telah ditanamkan ke dalam diri anak-anak sejak mereka masih kecil, yakni menggantikan kasih sayang dengan materi.

Kesimpulan

Walaupun mungkin maknanya tidak seratus persen sama, tapi hukum sebab-akibat dapat juga disebut sebagai hukum "tabur dan tuai". Sikap dan cara orangtua memperlakukan anak-anak mereka, bagaimana mereka mendidik anak-anak, kelak akan dirasakan akibatnya bila anak-anak sudah dewasa.

Sebab pada umumnya, anak-anak akan merekam semua kejadian dan apa saja yang mereka alami sejak kecil dan secara tidak langsung sudah tertanam dalam jiwa mereka, bahwa sikap semacam itulah yang kelak akan mereka tetapkan dalam hidup mereka.

Bila anak-anak dididik dengan penuh kasih sayang, maka kelak setelah mereka dewasa, kita sebagai orangtua akan merasakan sukacita yang besar, karena disayangi oleh anak-anak.

Tetapi bila orangtua mendidik anak-anak hanya demi menjaga image dan jauh dari rasa kasih sayang, kelak akan merasakan betapa pahitnya tidak mendapatkan kasih sayang dari anak-anak.

Kami bersyukur, sejak anak-anak lahir, walaupun pernah mengalami selama bertahun tahun hidup dalam kesusahan hingga ulang tahun anakpun tidak dapat kami rayakan, tapi kami melimpahkan seluruh kasih sayang kepada anak-anak hingga mereka dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun