ide Pertama Justru Datang Dari Perantau Cina Yang Tidak Bisa Berbahasa Inggeris
Bagi yang berpenghasilan pas pasan ,namun ingin  sesekali menikmati  suasana santai diluar negeri,maka lokasi wisata yang berada dipuncak perbukitan di Malaysia, mungkin merupakan pilihan paling tepat.
Karena disamping merupakan daerah tujuan wisata yang paling lengkap  dan megah, juga membutuhkan biaya yang jauh lebih murah,dibandingkan ke Singapore. Belum lagi biaya akomodasi selama berada diluar negeri.Sebagai bandingan,penginapan paling mudah di Singapore,adalah 100  dolar .
Dibandingkan dengan bilamana kita menginap di First World Hotel.hanya berkisar antara 100 -200 ringgit malaysia,bila kita berkunjung,jangan pada hari raya atau Imlek.Setibanya disana,tidak ada biaya transportasi lagi,karena begitu turun dari hotel ,sudah berjejer segala jenis makanan.Tinggal memilih sesuai selera dan tentunya sesuai isi kantong masing masing.
Hiburan  Didalam dan Diluar Gedung
Banyak orang bila mendengarkan nama Genting Highland atau First World Hotel,terus mengerutkan kening dan mengira,semuanya hanya semata mata tempat judi. Bila sudah pernah berkunjung kesini,maka kekeliruan cara berpikir kita,langsung berubah seketika. Karena ada ribuan orang datang kesini,sambil membawa keluarga,termauk anak anak. Untuk ke Casino,jelas tidak mungkin,Karena minimal sudah berusia 21 tahun. Jadi tidak mungkin anak anak bisa nyelonong masuk,seperti banyak disangka orang.
- Ada ruang konser dan  pertunjukan yang luas
- Panggung berbagai atraksi yang dapat ditonton secara gratis
- Aneka ragam plaza
- Gerai kuliner aneka ragam cita rasa dan harga
- ATM dihampir setiap sudut
- Ada tempat bermain salju buatan
- Ada ruang main games'
- Menikmati cable car ,sambil menikmati pemandangan indah
- Ada kolam renang
- Boom boom car'
- Skuter air
- olah raga panahan
- kereta mini
- taman bunga
- mendaki perbukitan
- beragam tempat shopping
- wisata kuliner
Ide untuk membangun hotel dan pusat rekreasi di puncak perbukitan,datang justru dari seorang perantau dari Cina ,yang bernama Lim Goh Tong.Usia 20 tahun sudah meninggalkan negeri asalnya Cina,karena tidak ingin mati sebagai orang miskin di negerinya.Dengan hanya berbekal 100 dolar pemberian ibunya dan 75 dolar dari hasil tabungannya.Setelah menumpang kapal laut selama 8 hari delapan malam,akhirnya Lim Goh Tong tiba di Singapore. Mengeluarkan dana 120 dolar untuk biaya perjalanan,hingga tersisa  55 dolar lagi .Tidak ingin membenani saudara perempuannya.maka Goh Tong melanjutkan perjalanannya ke Malaysia.Tiba di Kualalumpur ,Goh Tong langsung membantu pamannya ,bekerja sebagai tukang kayu,dengan gaji 80 cent perhari.
Beberapa tahun yang lalu kami hanya mengetahui bahwa hotel First Word  Hotel adalah sebuah hotel terbesar di  Malaysia ,dengan ribuan kamar penginapan yang dipiunyai dan beragam frasilitas yang dapat diperoleh sekitar hotel.Namun masih sepi dari pengunjung.Sehingga tanpa booking kamar,kita bisa langsung datang kelokasi dan pasti ada banyak pilihan kamar. Akan tetapi belakangan ini,ketika kami mencoba melakukan cara yang sama,baru kaget,karena seluruh kamar sudah dibooking. Bahkan kami mencoba menanyakan,mungkin  ada kamar Delux Room, yang dapat kami tempati,walaupun jelas taripnya jauh lebih mahal.Tetapi ternyata ,juga tidak ada.
Sehingga kami terpaksa naik  taksi,untuk mencari hotel lain,yang jaraknya cukup jauh dari lokasi wisata First World Hotel. Disamping tarip yang cukup tinggi,juga kami terpaksa harus menikmati sarapan di hotel dan tidak punya pilihan lain,karena lokasinya agak terpencil. Sejak saat itu,kami sudah mencatat dalam hati,bahwa kalau mau menginap di Genting Highlands,harus booking dari jauh hari.
Kini,tidak usah membuang waktu dan pulsa untuk menghubungi pihak hotel,guna membooking kamar ,melainkan cukup dengan booking melalui online. Tidak sampai 5 menit,booking sudah terlaksana dan konfirmati booking room sudah dapat di cetak. Sehingga kami dengan mantap dapat berkunjung kesana.
Kalau dulu,harus antri hingga 2 jam lamanya,karena saking berjubelnya para pengunjung yang akan check in di hotel.kini sudah tidak perlu lagi. Ada puluhan Kios untuk check ini  sendiri.Caranya sangat mudah.Yakni meletakkan paspor kita di scanner dan hanya beberapa detik kemudian,sudah tercantum nama kita. Terus klik :"print" dan selembar kertas konfirmasi tentang kamar nomor berapa dan tower nomer berapa sudah tercantum disana. Klik sekali lagi,maka akan keluar Kartu Akses untuk masuk kamar.
Lalu kami bisa melenggang menuju ke Tower 3,yang baru tahun lalu dibangun. Pada awalnya, hanya ada 1 tower.
Kalau dulu,mau gunakan wifi,harus turun ke lobi dan bayar 20 ringgit ,tapi kini sudah ada layanan free wifi dan tidak perlu beranjak dari kamar.Cukup memasukkan nomor kamar dan 3 huruf dari nama kita,sebagai passwordnya dan sudah bisa memanfaatkan wifi,sepanjang kita suka.Walaupun kami berada di lantai 25,namun hubungan wifi sangat lancar dan tidak pernah mengalami kemacetan,seperti kalau kami di apartemen di Jakarta dilantai 27.
Sudah Berubah Total
Tahun ini ditahun 2018 ketika kami pada Bulan Maret 2018 mengunjungi First Word Hotel  untuk menginap ,kami betul betul terpesona ,dengan kehadiran hotel tersebut. Banyak sekali perobahan disana sini Hotel sehingga kita tidak bisa mengenali lagi jalan-jalan yang pernah kami  lalui. Semua berubah sama sekali ,merupakan fasilitas utama dengan bermacam-macam penampilan yang menakjubkan.Kami menusuri tingkat demi tingkat dimana semua sudah berobah total. sehingga kami tidak dapat mengenal lagi tempat ini,dulunya digunakan sebagai sarana apa saja.
Didinding ,ada tayangan beragam gambar gambar wisata yang sangat menarik,sehingga setiap langkah,membuat kami tertegun,betapa sudah terjadi perubahan total.Bukan hanya merupakan hotel terbesar di dunia,tapi sekaligus merupakan lokasi wisata terlengkap dan termurah.
Bagi yang ingin berhemat,bisa menikmati perjalanan dengan membayar 8 ringgit ,untuk menikmati indahnya pemandangan,lewat kereta gantung ,yang merupakan terpanjang di Asia Tenggara. Duduk terayun ayun diketinggian,sambil melepaskan pemandangan keberbagai arah dan masih ditambah dengan sejuknya udara pegunungan,sungguh menghadirkan rasa damai dan suka cita.
Kalau sudah merasa lapar,ada banyak pilihan,yang sesuai dengan selera dan tentunya disesuaikan dengan bugdet yang ditargetkan. Dengan 10 ringgit,sudah bisa makan dan minum ,hingga kenyang.Satu lagi bukti,bahwa untuk refreshing bersama keluarga,tidak harus ke Paris atau ke New York.
Catatan :semua foto dokumen pribadi.
Perth,17 Maret 2018.
Salamsaya
Roselina
