Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk, Mencintai dengan Bahasa Cinta: AMT MTsN 1 Bantul

12 April 2024   10:40 Diperbarui: 13 April 2024   15:19 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nazhif Masykur:  foto dukumentasi MTsN 1 Bantul

Bahasa cinta penting untuk dikenali karena merupakan salah satu kunci sukses dalam menyatakan dan menyambungkan rasa cintanya kepada anak. Salah memahami dan menerapkan bahasa cinta, akan berakibat seperti kasus ibu dan anaknya dari Sleman tersebut.  Orang tua sudah merasa mencintai sang anak sementara itu sang anak merasa tidak dicintai oleh ayah ibunya. Hal itu terjadi karena sang ibu tidak memahami bahasa cinta anaknya.

Irma Gustiana, Psikolog Klinis dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia mengemukakan bahwa bahasa cinta seseorang terbentuk dari dua hal yaitu (1) luka atau trauma masa kanak-kanak, dan (2) kebiasaan masa kecilnya.  Kebutuhan masa kecil anak yang tidak tercukupi membuat hal itu terbawa sampai dewasa, dan tertanam di alam bawah sadarnya. Kebiasaan kebutuhan psikologis masa kecilnya yang tidak terpenuhi membuat dirinya mencari orang yang dapat memenuhinya. Ketika masih kecil anak butuh kata-kata pujian misalnya, namun ternyata orang tuanya kurang memberikan itu, bisa jadi saat dewasa kebutuhan itu akan terus dicari manifestasinya pada siapa saja.

orang tua siswa kelas 9 MTsn 1 Bantul (dok madrasah)
orang tua siswa kelas 9 MTsn 1 Bantul (dok madrasah)

(1) Waktu Istimewa, Quality Time

Anak yang memiliki bahasa cinta quality time akan merasa dicintai dan dihargai bila orang terdekatnya atau orang tuannya meluangkan waktu untuk bersama dirinya.  Anak ini akan merasa disayangi ketika orang tuanya memberikan perhatian penuh kepadanya. Perhatian itu bisa berupa tidakan-tindakan sepele tetapi penting bagi sang anak. Misalnya pada saat bersama, masing-masing meletakkan ponsel, melakukan kontak mata, menikmati aktivitas dalam kebersamaan, dan fokus berdiskusi atau bertukar cerita. Dapat juga saling cerita sebelum tidur, bermain bersama  dan sebagainya. Bagi tipe anak dengan bahasa cinta ini, kualitas pertemuan dalam kebersamaan lebih utama daripada kuantitas pertemuannya.

Apabila kebutuhan akan waktu istimewa ini tidak terpenuhi, anak cenderung akan menjadi pribadi yang suka mencari perhatian. Perhatian akan dicari di mana saja termasuk di sekolah karena dia tidak mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya.

Bila Anda ingat cerita "Bolehkan Aku Membeli Waktu Papa" yang dulu marak di internet, cerita inspiratif ini adalah contoh bagus gambaran seorang anak yang membutuhkan bahasa cinta quality time. Dalam cerita itu dikisahkan seorang anak yang hanya dipenuhi kebutuhan materinya oleh sang ayah karena waktunya begitu berharga untuk kerja mencari uang. Dengan sangat cerdas anak ini mengetuk hati ayahnya dengan cara membeli waktu ayahnya buat menemani dirinya. Uang yang digunakan untuk membeli waktu itu berasal dari tabungannya. Begitulah pentingnya waktu kebersamaan buat sang anak.

(2) Sentuhan Fisik, Physical Touch,

Psikolog Bernama Cara Goodwin, mengemukakan bahwa sebuah penelitian telah menunjukkan sentuhan memiliki peran penting dalam perkembangan "otak sosial" anak-anak. Anak yang memiliki Bahasa cinta physical touch ini akan merasa dicintai tatkala ibu bapaknya melakukan sentuhan fisik. Sentuhan ini dapat berwujud pelukan, genggaman tangan, jabat tangan, ciuman, elusan rambut kepala, dan beberapa sentuhan lembut lain yang menunjukkan kasih saying orang tua.

Ekspresi bahasa cinta ini dapat dipraktikkan pada banyak kondisi. Seperti saat anak akan berangkat sekolah, orang tua dapat memberikan pelukan, dan berjabatan tangan. Bahkan saat anak sedih dan stres karena nilainya jelek orang tua bisa memeluk sambil memberikan semangat lewat words of affirmation, kata-kata yang bersifat positif yang telah anak lakukan dalam proses ujian tersebut.

Kita juga melihat dalam beberapa kesempatan tokoh Anies Baswedan memberi contoh ungkapan bahasa cinta ini dengan selalu mencium balik tangan seorang anak yang mencium tangannya. Dalam kesempatan lain dia menggendong dan mengelus-elus punggung atau pipi sang anak walaupun itu anak seorang ibu yang hadir dalam pertemuan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun