Memasuki Tahun Ajaran Baru 2025/2026, dunia pendidikan Indonesia kembali bersiap membuka gerbangnya. Di antara semangat baru dan antusiasme peserta didik, terselip harapan akan perubahan yang lebih fundamental: bahwa proses belajar tidak lagi sekadar menyampaikan materi, melainkan menumbuhkan pemahaman yang bermakna dan mendalam.
Transformasi pendidikan Indonesia melalui Kurikulum Merdeka membawa angin segar. Kini, pembelajaran diarahkan pada deep learning (pembelajaran mendalam)-sebuah pendekatan yang menuntut keterlibatan penuh peserta didik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, bukan sekadar menghafal, mengisi soal, lalu melupakan.
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning): Dari Sekadar Mengerti ke Mampu Mengaplikasi
Dalam semangat pembelajaran mendalam, peserta didik tidak hanya diharapkan tahu apa, tetapi juga paham mengapa dan mampu melakukan bagaimana. Inilah pergeseran penting dari pembelajaran permukaan (surface learning) menuju pembelajaran yang substansial.Â
Tahun ajaran ini menjadi momentum penting untuk mengukuhkan pendekatan tersebut. Guru tidak lagi cukup berperan sebagai pusat pengetahuan, melainkan fasilitator yang menciptakan ruang eksplorasi dan refleksi, membimbing siswa memahami konsep secara menyeluruh dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata.
Tantangan Kesiapan: Guru dan Ekosistem Pembelajaran
Namun, untuk mewujudkan pembelajaran mendalam, tantangan masih membentang. Tidak semua guru siap bertransformasi. Masih ada yang terpaku pada pola lama: ceramah, latihan soal, ulangan harian. Maka, pembinaan profesional yang berkelanjutan, komunitas belajar guru, serta budaya refleksi menjadi kebutuhan mutlak. Pemerintah dan dinas pendidikan harus serius membangun ekosistem pendukung ini-dari pelatihan, supervisi, hingga penguatan literasi teknologi.
Sementara itu, sekolah sebagai institusi pendidikan harus memberi ruang bagi desain pembelajaran yang berpusat pada murid: dengan alokasi waktu yang fleksibel, penilaian yang otentik, dan atmosfer belajar yang menyenangkan.
Keluarga dan Sekolah: Kolaborasi untuk Pendalaman Makna
Dalam pembelajaran mendalam, peran orang tua juga semakin penting. Proses belajar tak lagi berhenti di sekolah. Diskusi di rumah, keterlibatan dalam proyek, serta dukungan emosional menjadi bagian integral dalam mengokohkan pemahaman murid. Sinergi antara rumah dan sekolah akan mempercepat terwujudnya generasi pembelajar sepanjang hayat.