Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kufur Nikmat Membawa Sengsara

13 Juni 2020   22:50 Diperbarui: 13 Juni 2020   23:00 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Suatu hari di Padang Sahara nan luas. Seorang pengembara muda terkulai lemas. Meminta belas kasih khafilah yang melintas. Melawan Rasa haus yang melampaui batas .

Ketika berlalu dihadapannya seorang pengembara tua. Iapun meminta belas kasihan kepadanya. "Wahai pak tua, berilah aku seteguk air!". Maaf anak muda, aku tak bisa memberimu air, karena air yang aku punya tinggal sedikit dan hanya cukup untuk aku seorang". Jawab pengembara tua tersebut. "Tapi begini saja, aku melihat engkau kepanasan di tengah Sahara ini. Ambillah topi besar ini untuk melindungi kepalamu dari sengatan matahari!".  "Tidak perlu pak tua, aku tidak butuh topi, yang kubutuhkan adalah seteguk air", hardik pengembara muda itu dengan keras. 

Sambil bergumam, pengembara muda itupun terus berjalan tertatih tatih untuk mencari air. Sampai akhirnya iapun bertemu dengan rombongan kafilah yang lain. "Wahai tuan, berilah aku seteguk air!". Ucapnya kepada kepala rombongan kafilah tersebut. "Maaf anak muda, kami tidak bisa memberikanmu air. Tapi aku melihat kamu tak memakai alas kaki, ini ambillah sepatuku untuk kau gunakan melindungi kakimu dari panasnya pasir Sahara!". Yang aku butuhkan bukan sepatu, tapi air. Kalau kau tak mau memberiku air, ya sudah!". 

Pengembara muda itupun kembali berjalan tertatih tatih mencari air. Sampai akhirnya ia melihat sebuah oasis yang jernih dari kejauhan. Iapun mempercepat langkahnya. Dengan hati yang riang gembira ia segera bergegas mendekati oasis tersebut. Setelah sampai, tanpa tengok kanan-kiri ia hendak langsung menceburkan dirinya ke dalam oasis tersebut sambil minum air sepuasnya.

Tapi tiba-tiba ia mendengar suara. "Berhenti!, Kau mau apa anak muda?, " Saya mau berendam di oasis ini pak, sambil meminum airnya". Jawab anak muda itu. Apakah kau tidak membaca papan pengumuman itu?, HANYA PENGUNJUNG YANG MENGENAKAN TOPI DAN SEPATU YANG BOLEH MASUK!. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun