Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saturday Morning #38 - "(Bukan) Imlek Biasa"

13 Februari 2021   09:00 Diperbarui: 13 Februari 2021   16:21 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai semua keluarga berkumpul, dan mulai berkelompok, anak, menantu dalam satu ruang sendiri dan cucu-cucu satu ruang sendiri, macam-macam yang dilakukan mulai ngebeer, sampai main kartu "ciapkut" atau sambung tulang. Kalau itu tak hanya orang tua saja, cucu-cucu pun turut serta bermain. "Kumpul Keluarga" itulah inti dari hari raya tahun baru imlek, atau festival musim semi. 

Namun, tahun ini agak berebda dengan jauh di keluarga kami tetap ada kumpul keluarga tapi dengan sangat terbatas. Beberapa paman dan para sepupu tahun ini absen, meskipun demikian makan malam keluarga tetap dilaksanakan di rumah masing-masing. 

Bahkan, ada paman saya yang karena bingung masakan rumahan orang tionghoa memilih membeli ketimbang coba-coba resep, yang sudah barang tentu tidak seenak buatan nenek saya. Tapi meskipun demikian, kumpul-kumpul masih bisa dilaksanakan meskipun via online, Whatsapp Video Call dan ZOOM.

Sepi rasanya, paginya pun tetap sama masih sepi ucapan "sin cia ju ie" yang biasa kami ucapkan dan diakhiri dengan balasan "tang-tang ju ie" serta uluran angpao tahun ini tidak ada. Semua online, bahkan angpao merah pun semua via transfer. Agak menyedihkan memang tahun ini. 

Namun, di sisi lain, tradisi keluarga kami tetap sama tidak ada yang hilang atau berkurang, jumlah kue masih sama, lapis legit masih ada, bahkan pek kuai atau mungkin dikenal dengan kacang pistachio tetap dimakan sebagai manisan buah. 

Yang jelas tahun ini kita masuk tahun kerbau dengan unsur logam, atau dalam bahasa mandarin disebut "gu ni" atau "niu nian". Saya sebetulnya bingung ada yang menyebut tahun sapi atau ada juga yang disebut sebagai tahun kerbau. Saya sungguh bingung sebenarnya, tapi setahu saya kerbau dan sapi pernah diributkan kita dulu perkara impor daging kerbau atau sapi. 

Tapi, mari tinggalkan itu, karena saya mau cerita kepada anda bahwa ada yang mengaitkan tahun ini adalah tahun istimewa karena imlek tahun ini tanggalnya jika dilihat secara seksama bertepatan dengan 12022021 yang kalau dibalik dari kiri ke kanan ataupun arah sebaliknya tetap sama yaitu bisa dibaca 2021 yang jelas yang dominan adalah angka "1 dan 2". 

Dalam sebuah kesempatan ada seorang pastor katolik keturunan tionghoa pastor inno, menyampaikan angka 12 itu istimewa, dalam setahun kita ada"12" bulan, siang hari ada "12" jam, malam hari ada "12" jam, dan shio juga ada "12" semua serba dua belas. Wkwkwk. Di kesempatan yang sama, beliau juga menyampaikan ada yang mengatakan bahwa sapi atau kerbau itu tidak suka warna merah.

Sehingga, kalau lihat warna merah mau diseruduk.  Padahal menurut beliau tidak seperti itu, hal ini disebabkan karena warna merah menyilaukan matanya. Hal ini juga karena sapi atau kerbau adalah salah satu binatang yang tenang makan tenang, mengunyah dengan tenang, sehingga kalau ada yang menggangu maka akan diseruduk.

Kalau tahun lalu, adalah shio tikus dan rasanya kita memang semakin mirip tikus, banyak berdiam diri, mengumpulkan makanan, dan sebagainya, Maka kalau boleh dikatakan shio tahun ini yaitu shio kerbau dan sapi  rasanya pas sekali dengan kondisi dunia sekarang, kita sepertinya sekarang di tengah pandemi covid-19 seringkali kita disilaukan oleh hal-hal yang menganggu kehidupan manusia diliputi rasa takut dan sebagainya. 

Maka daripada itu perlu diseruduk. Maka harapannya di tahun ini mudah-mudahan kerbau dan sapi bisa menyeruduk virus corona keluar dari muka bumi ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun