Menggunakan Token sebagai instrumen financing sebuah project crypto,tentu tidak semudah Mas Anang harapkan. Selain Tokenomics-nya, LUC-nya, ada juga hal terpenting, yaitu tanggung jawab terhadap uang para “warga negara-nya” ( baca : Investor ).
Jangan berlindung dibalik kata DYOR. Karena Mas Anang menggunakan image “tokohnya” untuk meyakinkan publik membeli. Publik itu bukan Accredited Investor.
Ternyata mas Anang ngk makar. Warga negara ASIX-nya aja yg mulai makar.
Mas Anang, jadi Presiden itu ngak ASIX.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!