Mohon tunggu...
romeroseleky
romeroseleky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Film

Ulasan "Fantastic Beast The Crimes Of Grindewald"

20 November 2018   16:34 Diperbarui: 20 November 2018   16:26 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Fantastic Beast The Crimes Of Grindewald telah menjadi salah satu film yang paling ditunggu pada tahun ini. Setelah sukses dengan Fantastic Beast and Where To Find Them, rupanya J.K Rowling telah mempersiapkan beberapa sekuel untuk beberapa tahun menandatang, serta berencana membawa kita para Potterhead menjelajahi lebih dalam lagi mengenai dunia sihir dan misterinya jauh sebelum kisah Harry Potter dimulai. Fantastic Beast The Crimes Of Grindewald telah dibuka dengan sedikit kejutan yaitu, Credence Barebone masih hidup. Kemudian sang antagonis utama yakni, Grindewald ternyata masih berhasil melarikan diri ketika dirinya diextradisi dari USA ke London. Dengan kaburnya Grindewald maka seluruh dunia sihir mulai takut akan kemunculannya.

Grindewald yang ingin mengubah dunia sihir ternyata memiliki misi untuk menemukan Credence Barbone, karena bagi Grindewald sendiri Credence memiliki Obscurus yang membuat Credence adalah salah satu yang paling berbahaya dan berpotensi untuk mengalahkan Albus Dumbledore, karena bagi Grindewald satu-satunya orang yang dapat menghancurkan seluruh rencannya adalah Dumbledore. Hal ini disebabkan oleh Grindewald yang telah melakukan sumpah dengan Dumbledore untuk tidak melawan satu sama lain. Disatu sisi Credence yang kini hidup dan menjadi bagian dari pertunjukan sirkus di Paris dan berusaha untuk menemukan identitasnya yang asli dengan mencari keluarganya yang asli. 

Dumbledore yang mengetahui hal ini akhirnya mengutus Newt untuk menemukan Credence. Dari sinilah semua penyihir mulai dari Newt, adiknya Thesisus, Jacob Kowalski, Leta Lestrange, Quienne, Tina Goldstein, beberapa orang dari Kementrian Sihir, Yusuf akhirnya pergi ke Paris untuk menemukan Credence yang slalu bersama seorang maladectus yaitu Nagini. Credence yang hampir menemukan keluarganya kecewa setelah satu-satunya orang yang dapat menuntun dirinya kepada masa lalunya dibunuh oleh seorang anggota Kementrian yang nyatanya adalah orang suruhan dari Grindewald.

Pada akhirnya mereka semua terkumpulkan pada satu tempat di Paris, yaitu pada Pemakaman Keluarga Lestrange. Di situlah semuanya mulai terungkap yusuf yang tadinya membantu Tina ternyata berniat untuk membunuh Credence karena mengira bahwa Credence adalah Corvus Lestrange. Corvus Lestrange sendiri adalah adik tiri dari Yusuf dan Leta Lestrange. Yusuf berpikir bahwa Corvus Lestrange dalam hal ini adalah Credence ialah penyebab kematian ibunya. Namun semua dibantah oleh Leta Lestrange yang telah jujur bahwa dialah yang telah membunuh Corvus Lestrange ketika dulu didalam sebuah kapal yang akan tenggelam, Leta menukarkan Corvus yang masih balita dengan seorang balita yang lain yaitu Credence. pada peristiwa itu Corvus Lestrange yang telah ditukar tidak selamat dan mati dalam kejadian itu. Dari sinilah Credence akhirnya mengerti dia bukan siapa-siapa.

Pada akhir film semua orang diharuskan untuk memilih mengikuti Grindewald atau tidak, karena sesungguhnya rencana Grindewald yang mengumpulkan semua orang di Paris sebenarnya hanyalah sebuah jebakan. Tina, Thesius, Newt, Yusuf, Jacob, Nagini memilih untuk tidak mengikuti Grindewald, sedangkan Credence yang masih kebingungan akan identitasnya mengikuti Grindewald, begitu juga Quienne yang mengira Grindewald adalah jawaban atas masalahnya. Di akhir film ada sebuah twist yaitu Grindewald mengatakan bahwa Credence sesungguhnya adalah seorang Dumbledore, yaitu Aurelius Dumbledore.

Film ini menitikberatkan pada plot yang begitu kompleks dan berisiko, dibangun dengan alur yang cendrung lemah namun mulai menguat tapi tetap saja sangat berisiko.Sempat kehilangan arah namun menemukan kembali tracknya. Satu sisi Grindewald diperankan dengan sangat memukau oleh Johnny Deep sangat berkarakter. Sehingga peran Grindewald benar-benar mengangkat film ini. Dumbledore sendiri diperankan dengan sangat baik oleh Jude Law. film ini tidaklah sebagus yang pertama, namun tetap memukau dengan sendirinya. Boleh dikatakan bahwa film ini didapati beberapa orang kurang menarik karena film ini adalah sebuah build-up movie atau set-up untuk sebuah event yang lebih besar untuk film berikutnya. jadi dapat dikatakan film ini adalah latar belakang untuk film selanjutnya, jadi sebaiknya jangan berharap banyak dengan sebuah akhir yang klimaks dan bahagia namun sebuah akhir yang menggantung dan akan terjawab di film selanjutnya, namun sedikit berhasil dengan Twistnya mengenai siapa Credence sebagai Aurelius Dumbledore membuat fans semakin penasaran dengan apa yang akan terjadi di film selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun