Mohon tunggu...
Sri Romdhoni Warta Kuncoro
Sri Romdhoni Warta Kuncoro Mohon Tunggu... Buruh - Pendoa

• Manusia Indonesia. • Penyuka bubur kacang ijo dengan santan kental serta roti bakar isi coklat kacang. • Gemar bersepeda dan naik motor menjelajahi lekuk bumi guna menikmati lukisan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ketiban Mimpi di Langit Plaosan

27 Januari 2022   20:04 Diperbarui: 27 Januari 2022   20:09 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhasil dengan skenarionya, Samarattungga lega. Momentum yang ditunggu terukir senyap. Ia merasa tenang andai sewaktu-waktu pamit untuk lengser keprabon mandeg pandita meninggalkan segala hal yang menyangkut duniawi. Titah serta nasehat diberikan sebagai pesan terakhir kepada dua insan pengantin baru. Dikemudian masa ia mengasingkan diri bertapa dan kemudian moksa.

Sementara itu, Rakai Pikatan akhirnya berhasil mengendalikan roda pemerintahan kerajaan  Mataram kuno. Tidak mudah memang, karena percik-percik kecurigaan dirasakan masih hinggap pada sekelompok rakyat.

Balaputradewa akhirnya menyadari kenyataan atas takdirnya, tahta kerajaan Mataram Kuno gagal diraihnya. Singkat cerita laju raganya diarahkan ke Swarnadwipa(Sumatera)menuju ke Sriwijaya, asal ibunya. Disana nantinya, ia menjadi raja Sriwijaya dengan reputasi gemilang. 

Dibawah kendali mereka berdua-sejatinya Rakai Pikatan lah-yang memegang penuh roda pemerintahan, wangsa Sanjaya menuju kebangkitan. 

Sebagai bentuk cinta pada sang permaisuri, Rakai Pikatan mendirikan candi Plaosan dengan sentuhan ciri Hindu. Ahli pahat didatangkan dari sekitaran kerajaan yang mempunyai level mumpuni bahkan dari tanah Hindustan. Inilah bentuk apresiasi buat rakyat di kerajaan Medang yang rukun walau beda aliran kepercayaan. Kedamaian menjadi tiang bagi keamanan kerajaan. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Rakai Pikatan melanjutkan watak mertuanya dalam menjalankan pemerintah. Seni dan budaya lebih mendapat tempat. Candi-candi didirikan dibeberapa wilayah. Tercatat, puluhan candi didirikan, candi Prambanan, Sojiwan, Sambisari, bahkan Bhumisambarabudhara atau candi Borobudur peresmiannya diketok oleh Pramodhawardhani.  

Benih perkawinan keduanya membuahkan beberapa keturunan, diantaranya Rakai Kayuwangi. Anak bungsu Pramodhawardhani ini menjadi kelanjutan dari dua wangsa.  

Bentuk agraris kerajaan Medang-karena bentang alam yang tertutup dan tidak mempunyai kekuatan ekonomi lain-membuat Medang kesulitan mengembangkan potensi. Ini disadari para raja yang pernah memerintah Mataram Kuno.
Kalau dibiarkan terus menerus tanpa teroboson holistik akan membahayakan eksistensi Medang.

Di era mpu Sindok menjadi raja, akhirnya Mataram Kuno dipindahkan ke wilayah timur melompati beberapa gunung. Faktor serangan berkali-kali oleh Sriwijaya serta letusan gunung merapi menjadi sebab musabab. Letusan gunung Merapi merupakan pralaya(hancurnya dunia di masa kaliyuga). 

Balaputradewa yang berhasil menjadi raja di Sriwijaya melaksanakan terornya. Beberapa kali bala pasukannya menusuk jantung kekuasaan Mataram Kuno tapi selalu gagal. Dendam masih membara, benci kepati-pati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun