Mohon tunggu...
Romario pangaribuan
Romario pangaribuan Mohon Tunggu... Administrasi - Hehehe

Words kill, words give life, They're either poison or fruits- You choose. Proverbs 18:21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin dalam Pusaran Diksi "Prihatin"

5 Juli 2020   02:08 Diperbarui: 5 Juli 2020   02:44 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON

Artinya, sang pimpinan negara hanya mengungkapkan perasaannya karena sadar tidak dapat melakukan tindakan apapun dan menunggu perang berakhir. Namun, mengapa bukan memilih untuk berteriak menolak perang lalu menjual rencana penyelesaian di wadah resmi seperti PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), bukankah PBB dibuat sebagai wadah agar setiap negara kecil sekalipun mempunyai hak suara yang sama.

Nampaknya memang pemilihan diksi "prihatin" sudah mendarah daging di kancah politik internasional dan lokal, sehingga lama-kelamaan dipilih menjadi diksi paling aman ketika seorang politikus diserang media secara mendadak.

Namun, pemilihan diksi "prihatin" tanpa memperhatikan konteks masalah akan menyakiti moril publik yang menunggu metode penanggulangan atas sebuah kejadian luar biasa.

Pemimpin dan gaya berkomunikasi

Pemilihan diksi dalam konteks politik memang menjadi hal yang sangat penting, memilih diksi yang selalu terlihat baik memang juga seringkali dilakukan agar terlihat santun walaupun aslinya beracun, namun bagaimanapun pemilihan diksi akan tetap menjadi tolak ukur untuk mengetahui keseriusan seseorang dalam merespon sebuah kasus.  

Seorang pemimpin yang dipilih untuk menjabat suatu bidang apapun nampaknya juga harus sadar benar untuk memperhatikan diksi yang berlaku saat membangun komunikasi.

Ketidakpastian, dalam menyampaikan sesuatu akan menjadi bencana bagi setiap pemimpin, namun pemimpin pun tidak boleh disandera dengan keharusan membangun diksi yang baik. Jadi, pembuktian nyata dilapangan adalah kunci terhindar dari setiap ketidakpastian diksi yang dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun