Mohon tunggu...
Romanties
Romanties Mohon Tunggu... housewife

sampaikan dengan cinta....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan Dalam Kesunyian Rindu

18 Juni 2025   15:49 Diperbarui: 18 Juni 2025   15:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
picture taken from facebook.com

harusnya kamu disini    
menyaksikan redupnya rembulan
bersamaku ...
senyum hangat kutuangkan
pada secawan kopi bernama rindu

ada getar yang mengaliri urat nadiku
saat pelan kusesap kopi bekas cawanmu
ada kenangan yang mengaduk-aduk ingatanku
aroma desahmu... mengurai lamunanku

harusnya kamu disini
menyambut semilir angin nan erotis
bersamaku ....
hantarkan bunga-bunga wangi nan merekah
menyusun mimpi yang pernah kita penakan

ada degup yang menggetarkan kalbu
saat kubuka lembaran lusuh
bernama harapan
satu persatu aku mencoba mengeja
luapan emosi dan gairah yang pernah kau pahat
pada dinding-dinding hati yang terlampau rapuh

begitu sederhananya mimpimu
begitu sempurnanya anganmu
"aku ingin hidup lebih lama bersamamu"
... namun ...
kini aku hanya terbata mengeja namamu
di pusara bernama pupus

... aku tergugu...
terisak menikmati kopi terakhir
kulihat rembulan meredup
perlahan awan memeluk

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun