Terutama di tengah pandemi ini, saat pembelajaran tatap muka (PTM) belum bisa dilakukan. Peran istri sebagai ibu rumah tangga kian penting. Istri sebagai penjaga waktu-memastikan sang anak belajar tepat waktu. Istri ikut pun membantu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan sekolah.
Selanjutnya, ibu rumah tangga-lah yang merawat masa depan sang anak. Ia memotivasi anak belajar, agar tidak putus asa dengan pembelajaran jarak jauh. Sebab data menunjukkan, pada 2020, sekitar 938 anak usia 7-18 tahun putus sekolah akibat pandemi (KOMPAS, 24/12/2020). Ini berdasarkan pemantauan terhadap 145.000 anak dari 109.000 keluarga miskin di 1.104 desa penerima Program Keluarga Harapan dan bantuan langsung tunai dana desa. Secara nasional, ada sekitar 10 juta keluarga peserta program ini.