Pendahuluan
Indonesia terkenal dengan beragam kuliner tradisional yang menggugah selera. Salah satunya adalah tahu petis, makanan khas yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Camilan ini memiliki cita rasa gurih berpadu dengan manis dan asin dari saus petis udang yang menjadi ciri khasnya. Meski sederhana, tahu petis tetap menjadi primadona di berbagai kalangan, baik anak muda maupun orang tua.
Sejarah dan Asal-usul
Tahu petis pertama kali dikenal di kawasan pesisir Jawa seperti Semarang dan Surabaya. Awalnya, petis digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan laut. Namun, masyarakat kemudian menciptakan inovasi dengan memadukannya bersama tahu goreng. Dari sinilah lahir camilan legendaris bernama tahu petis, yang kini mudah ditemukan di pasar tradisional hingga kafe modern.
Sesi Wawancara dengan Penjual Tahu Petis
Untuk mengetahui lebih dalam tentang proses pembuatan dan rahasia di balik kelezatan tahu petis, penulis mewawancarai Bu Siti, seorang penjual tahu petis legendaris di kawasan Simpang Lima, Semarang.
Saya:“Sejak kapan Ibu mulai berjualan tahu petis?”
Bu Siti: “Saya mulai jualan sejak tahun 2005. Awalnya cuma iseng bantu tetangga, lama-lama banyak yang suka, jadi saya teruskan sampai sekarang.”
Saya: “Apa rahasia kelezatan tahu petis buatan Ibu?”
Bu Siti: “Yang penting petisnya harus asli dari udang rebon, jangan yang campuran. Saya juga selalu goreng tahu pakai minyak baru supaya rasanya gurih dan tidak tengik.”
Saya: “Apakah ada perubahan selera pelanggan dari dulu hingga sekarang?”
Bu Siti: “Kalau dulu orang suka yang rasanya kuat dan asin, sekarang banyak yang minta agak manis. Jadi saya sesuaikan, tapi tetap pakai resep asli.”
Saya: “Bagaimana pendapat Ibu tentang tahu petis sebagai kuliner tradisional?”
Bu Siti: “Tahu petis itu sudah jadi bagian dari budaya kita. Harus dijaga, jangan kalah sama makanan modern. Kalau kita lestarikan, anak muda juga bisa tahu makanan khas daerahnya sendiri.”
Kesimpulan
Tahu petis bukan sekadar jajanan sederhana, tetapi simbol kearifan lokal dan kreativitas masyarakat pesisir Jawa. Melalui tangan-tangan terampil seperti Bu Siti, kuliner ini tetap hidup dan dicintai lintas generasi. Di tengah maraknya makanan cepat saji, tahu petis hadir sebagai pengingat bahwa cita rasa tradisional Indonesia tetap tak tergantikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI