Mohon tunggu...
Revli Ohp Mandagie
Revli Ohp Mandagie Mohon Tunggu... -

Lahir di Manado pada tanggal 6 Maret 1960. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Kristen Eben Haezar Manado, Mei 1979, Revli merantau ke Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Imlek dalam Perspektif Kebangsaan Indonesia

7 Februari 2016   01:28 Diperbarui: 7 Februari 2016   18:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SEKILAS TENTANG PERAYAAN IMLEK DALAM PERPEKTIF BANGSA INDONESIA

Semasa remaja,tahun 1974, masih teringat kalau berjalan disekitar pertokoan yang dikenal dengan Pasar 45 Kota Manado, pernaik-pernik yang bernuansa Tionghoa menghiasi dan berjejer sepanjang depan pertokoan, sebagai tanda Tahun Baru Imlek. Ketika itu, Kota Manado cukup dikenal dengan peragaan Cap Goh Meh, yaitu hari ke lima belas(Cap Go)  di bulan pertama Tahun yang baru. Pajangan Macan dengan berbagai variasi menghiasi berjejer didepan pertokoan melambangkan  Tahun Baru China dengan Shio Macan.

LATAR BELAKANG & SEJARAH IMLEK

Sejarah Imlek atau Sin Tjia sendiri,  adalah sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Cina yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru. Perayaan ini juga berkaitan dengan tanda syukur yaitu rangkaian pesta para petani untuk menyambut musim semi.

Perayaan ini dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama. Acaranya meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta, dan perayaan Cap Go Meh. Tujuan dari persembahyangan ini adalah sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapat rezeki lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai sarana silaturahmi dengan kerabat dan tetangga.

Apa saja yang dikenal dalam perayaan Imlek

1.         Makanan

Imlek merupakan perayaan yang ditunggu-tunggu oleh orang China. Dengan adanya Imlek, orang China berharap mendapat rezeki yang banyak di tahun baru dan seterusnya. Setiap rumah harus menyediakan makanan-makanan tertentu agar orang yang bertamu bisa menyantapnya. Lalu, di setiap malam Imlek terdapat beberapa makanan yang biasa disediakan, seperti Babi Hong, babi kecap, kue kering, Tripang, Mie dan telur puyuh, permen berbentuk shio (tergantung tahun itu shionya), permen Jely, agar-agar bening, kolang-kaling. Ada makanan yang harus ada pada acara tersebut, yaitu Babi dan Mie. Mie mempunyai filosofi, jika memakannya akan mempunyai umur yang panjang. Karena bentuk mie yang panjang, ia bisa difilosofikan seperti itu.

2.         Perilaku Kebiasaan

Pada tradisi Imlek ada yang disebut Angpau, dan merupakan hal yang harus ada di acara ini dan ditunggu-tunggu terutama para jomblo alias yang masih single. Angpau pun sangat diminati oleh siapa saja yang punya relasi dengan warga keturunan Tionghoa. Hal ini diwajibkan kepada orang yang sudah menikah kepada orang yang belum mempunyai pasangan.  Jadi, bagi orang yang belum menikah bersiaplah tiap tahun menerima angpau.

Pada hari Imlek, kotoran yang ada di rumah tidak boleh dibersihkan agar rezeki yang dahulu didapatkan terbuang sia-sia begitu saja. Orang China benar-benar menghargai setiap rezeki yang bdiberikan sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun