Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Membaca Anak Usia Dini di Masa Pandemi

4 Februari 2021   08:19 Diperbarui: 4 Februari 2021   08:26 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca pada anak usia dini. Sumber: Shutterstock 

Salah satu tantangan yang kini dihadapi orangtua yang memiliki anak usia dini (PAUD) di tengah pandemi Covid19 adalah mengajarkannya membaca. Percayalah meski keluarga adalah tempat pendidikan pertama bagi anak dan orangtua adalah sosokl yang paham betul karakteristik anaknya. Namun, perkara menjadi guru di rumah bukan perkara mudah. Logikanya Jika memang mudah tentunya anak tidak mungkin di sekolahkan formal, untuk hal kecil seperti mengajari bernyanyi, membaca dan menulis cukup dlaksanakan di rumah saja.

Berpindahnya aktivitas belajar dari sekolah ke rumah dan tutupnya sejumlah lembaga les baca dan tulis, membuat orangtua perlu menyediakan waktu untuk mengajarkan anak membaca di rumah. Namun, bagaimana ya cara yang tepat mengajarkan anak membaca? Bagaimana bila anak masih malas untuk belajar baca? 

Nah di atas adalah artikel yang ditulis oleh Kompas, bermaksud untuk memperkuat argumen penulis, menurut saya mengajarkan anak untuk membaca bukanlah perkara mudah karena secara dasar baca tulis adalah sebuah keterampilan yang harus dilatih. Literasi baca tulis dapat dikatakan sebagai ibu dari literasi-literasi lainnya. Literasi ini menjadi payung dari literasi yang lain. Seperti,Numerasi, Sains, digital dan literasi yang lain. 

Makanya kata ibu disini dari literasi dasar ini dipahami sebagai melek aksara, yaitu tidak buta huruf, mampu membaca. Maka literasi ini identik dengan kegiatan membaca dan menulis, bisa dikatakan juga sebagai dasar dalam pendidikan.

Buta Huruf Berpotensi Penurunan Cara Berpikir

Cara perpikir yang menurun mengakibatkan penurunan daya ingat dan akan berpengaruh terhadap peradaban manusia itu sendiri. Berdasarkan penelitian yang penulis baca, Dilansir dari New York Times, diketahui bahwa mereka yang memiliki masa sekolah empat tahun atau lebih sedikit dan 90% responden berasal dari Republik Dominika, di mana kesempatan untuk bersekolah terbatas mengalami dimensia atau penurunan daya ingat, penelitian yang dilakukan pada 983 orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Menunjukkan bahwa pendidikan di usia dini sangat di butuhkan untuk mengembangkan daya ingat anak agar bisa melek aksara.

Tidak bisa kita bayangkan jika orangtua gagal mengenalkan literasi baca tulis pada anak usia dini, dipastikan saat menginjak usia SD mereka masih belum lancar baca tulis, tentunya hal seperti ini adalah kemunduran bagi dunia pendidikan kita.

Tentunya, ini sepenuhnya bukan tanggung jawab orang tua sendiri, lingkungan sekitar dan ujung tombak pendidikan yaitu sekolah dan guru harus ikut serta dalam mengentaskan buta huruf di jaman ini. Tak bis kemudian hanya mengandalkan orang tua yang selama ini menjadi pengganti guru di rumah. karena orang tua juga pasti mempunyai kesibukan lain, dan sebenarnya juga orang tua hanya memiliki kewajiban untuk mendampingi anaknya bukan sebagai central of learning. 

Sejauh pengetahuan saya pendidikan anak usia dini dilakukan secara luring berkelompok. Tidak dilaksaakan tatap muka di sekolah. Tapi dilaksanakan dari rumah ke rumah wali murid, kegiatan pembelajaran seperti ini, harus tetap dilakukan meski kebijakan pendidikan mengikuti PSBB, PKKM dan lain sebagainya seringkali merubah pola pembelajaran di tingkat PAUD.

 Mengajarkan anak membaca sejak dini melalui aktivitas yang menyenangkan 

Seperti yang sudah saya uraikan di atas kemampuan membaca dapat menjadi awalan bagi anak mengenal dunianya. Anak yang tak cakap membaca juga akan menjadi bahan bulying bagi teman-temanya yang lain jika itu dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu orangtua harus bisa mengemas pembelajaran membaca secara manarik agar anaknya tidak bosan. 

Berikut Tips yang dapat saya berikan agar aktivitas membaca menjadi menyenangkan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun