Mohon tunggu...
Roisul
Roisul Mohon Tunggu... Guru - Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

Menulis tak harus menunggu galau~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Masih Relevankah Mendidik Anak dengan Cara-cara Lama?

1 November 2019   19:24 Diperbarui: 1 November 2019   19:36 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pendidikan dalam keluarga https://www.goodnewsfromindonesia.id

Tanggung jawab sebagai pendidik bukan hanya barasal dari lingkung formal saja tetapi pendidikan yang paling utama yang didapatkan seseoarang akan membentuk watak dan karakternya.

Orangtua dipadang perlu menjadi pelopor dalam pendidikan dasar di keluarga. Peran vital ini perlu dihayati dan dilaksanakan karena pembentukan karakter seseorang dimulai dari keluarga.

Orangtua sebagai The main paedagoog merupakan gagasan untuk menegaskan bahwa orang tua merupakan pendidik utama yang bertanggungjawab terhadap pendidikan anaknya.

Dengan menegaskan kembali orang tua sebagai the main paedagog maka menjadikan orang tua dapat mengajarkan atau memberikan teladan bagi anak - anaknya di rumah, sehingga anak memiliki figur yang akan di jadikannya contoh.

Orangtua  merupakan gagasan untuk menegaskan bahwa orang tua merupakan pendidik utama yang bertanggungjawab terhadap pendidikan anaknya. Telah banyak kasus menunjukkan bahwa lingkungan kelurga yang tidak kondusif mengakibatkan remaja berperilaku negatif. 

Perilaku yang cenderung bersifat negatif tersebut bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal terdiri atas: krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari: keluarga, yaitu perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.

Oleh karena itu peran orang tua harus dimaksimalkan sebagai pembangun pondasi yang kuat, cara-cara yang harus ditempuh antara lain pertama persuasif, dengan cara ini orang tua dituntut harus menjadi teladan bagi anaknya dengan cara mempengaruhi pola berpikir, kebiasaan dan tutur kata yang sopan.

Secara tidak langsung cara ini mengharuskan orang tua menanamkan aspek kognitif,Afektif sekaligus psikomotorik. Kedua, motivasi, cara ini membutuhkan kejelian dalam pelaksanaannya, orang tua harus memahami kondisi yang sebenarnya terjadi. Motivasi dapat berupa dorongan, pemberian hadiah, atau pemberian hukuman.

Ketiga, konsultatif, dalam ilmu komunikasi, komunikasi yang baik adalah komunikasi dua, atau multi arah. Begitu juga dalam kontek keluarga, sebaiknya orang tua tidak hanya berbicara tanpa memberi anak kesempatan untuk menjawab atau disebut komunikasi satu arah. Hal seperti ini harus dihindari karena melalui komunikasi yang baik, maka orang tua sebagai konsultan bagi anaknya sendiri akan berlangsung dengan baik.

Keempat, edukatif, cara yang terakhir ini bersifat natural, memang selayaknya orang tua akan mendidik anak-anaknya. Pendidikan moral yang ditanamkan sejak dini akan membentuk karakter anak, apalagi pada usia remaja akan mulai kelihatan pendidikan yang sudah ditanamkan oleh orang tua. Pendidikan merupakan upaya untuk mentransfer pengetahuan agar terjadi proses belajar. Tahap-tahap perkembangan pada anak harus diiringi dengan pendidikan moral yang baik agar tidak terjadi dekadensi moral yang terjadi dewasa ini. 

Orang tua mempunyai harapan agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, dapat bersikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Akan tetapi kenyatannya banyak dari orang tua yang hanya memikirkan perkembangan intelektualnya saja, tanpa melihat sejauh mana perkembangan moral anak tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun