Mohon tunggu...
rohmah nur aeni
rohmah nur aeni Mohon Tunggu... pelajar

tidurrr, dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cita Rasa Bali dalam Balutan Tradisi

6 Agustus 2025   08:52 Diperbarui: 6 Agustus 2025   08:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://banyuwangi.viva.co.id/gaya-hidup/10266-resep-sate-lilit-bali-dengan-aroma-rempah-yang-menggoyang-lidah?page=1

Sate lilit adalah salah satu kekayaan kuliner Nusantara yang berasal dan Pulau Bali. Meski namanya mengandung kata sate, cara penyajiannya jauh berbeda dari sate ayam atau kambing yang biasa kita temui. Tidak ditusuk, tetapi dililitkan itulah yang menjadi ciri khasnya. Daging cincang yang telah dibumbui dililitkan Pada batang serai atau bambu pipih, lalu dibakar hingga harum semerbak.

Namun, sate lilit bukan sekadar makanan. Di Bali, ia hadr sebagai bagian dari budaya dan tradisi. Dari upacara keagamaan hingga perayaan keluarga seperti odalan dan Pernikahan, sate lilit selalu menjadi suguhan Istimewa. Nilai sakral dan rasa kebersamaan yang terkandung di dalamnya menjadikannya lebih dari sekadar hidangan sehari-hari.

Bahan dasar sate lilit sebenarnya fleksibel, Yang paling umum di gunakan ikan tenggiri, tapi ayam, udang, bahkan daging babi pun sering dijadikan pilihan. Semua bahan itu dicampur dengan kelapa parut, santan, daun jeruk, bawang merah, bawang Putih,serai, lengkuas, dan bumbu khas Bali bernama base genep bumbu komplit yang penuh rempah dan aroma khas.

Setelah jadi adonan halus, daging tersebut dililitkan ke batang serai atau bambu pipih. Proses ini bukan hanya soal teknik memasak, tetapi juga menciptakan pengalaman aroma batang serai yang ikut terbakar menghasilkan wangi khas yang menyatu dalam daging.

Soal rasa, jangan ditanya, Gurihnya daging berpadu dengan manisnya santan dan pedas lembut dari rempah-rempah menjadikan sate lilit begitu istimewa. Teksturnya lembut, tidak seperti sate biasa yang potongannya lebih keras. Justru karena tekstur halusnya, sate lilit cocok disantap siapa saja anak anak hingga orang tua pun bisa menikmatinya tanpa kesulitan.

Biasanya sate lilit disajikan bersama nasi putih atau nasi campur Bali, di temani lawar, sambal matah, dan urap. Di beberapa tempat makan tradisional, sate lilit menjadi bagian dari megibung tradisi makan bersama dalam satu tampah besar. Simbol kehangatan dan kebersamaan yang terasa hangat, bahkan sebelum suapan bersama.

Selain jadi sajian rumahan dan upacara, sate lilit kini juga hadir di banyak restoran modern, baik di dalam maupun luar negeri Beberapa inovasi bahkan menciptakan versi vegetarian dari sate lilit, menggunakan bahan seperti jamur,tahu, atau tempe sebagai pengganti daging. Ini menunjukkan bahwa kekayaan tradisional tetap bisa berkembang dan menyesuaikan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. 

Di sisi lain, cara memasak yang menggunakan batang serai juga menjadi salah satu hal yang membuat sate lilit begitu unik. Selain berfungsi sebagai pegangan, batang serai juga memberi aroma wangi yang meresap ke dalam daging selama proses pemanggangan. Itulah sebabnya, meski tampil sederhana, sate lilit memiliki lapisan rasa dan aroma yang sangat kompleks.

Sebagai bagian dari identitas kuliner Bali, sate lilit mengajarkan kita bahwa makanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga nilai, cerita, dan makna di baliknya. Di tengah gempuran modernisasi dan tren makanan cepat saji, kehadiran sate lilit menjadi pengingat akan pentingnya menjaga akar budaya dan menghargai kearifan lokal. Lewat satu tusuk lilitan daging yang sarat rempah, tersembunyi warisan yang terus hidup dari generasi ke generasi. Maka, mencicipi sate lilit bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga menyelami filosofi hidup masyarakat Bali yang harmonis, spiritual, dan penuh rasa syukur.

Sate lilit bukan hanya makanan khas Bali yang lezat dan menggugah selera, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya dan tradisi masyarakat Bali. Dengan bahan-bahan lokal dan rempah-rempah khas,  sate lilit menyajikan cita rasa yang kaya dan unik. Proses pembuatannya yang penuh ketelatenan serta kehadirannya dalam berbagai upacara adat menjadikannya lebih dari sekadar kuliner,  melainkan simbol kebersamaan, spiritualitas dan kearifan lokal yang patut dilestarikan dan dibanggakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun