Mohon tunggu...
Rohmah IntanSafira
Rohmah IntanSafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang pencari ilmu

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Alat Permainan Edukatif Menurut Beberapa Ahli

27 September 2021   07:53 Diperbarui: 27 September 2021   07:56 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Elizabeth di body mengarang dan menciptakan permainan yang berguna untuk mempelajari bahasa pada taman kanak-kanak. Selain itu Elizabeth II body juga mengembangkan alat tes perkembangan bahasa yang dikenal sebagai pribadi individual achievement test (PIET) dan Peabody picture vocabulary test (PPVT). 

Dari hal tersebut menjelaskan bahwa permainan bahasa tidak hanya untuk bertujuan memperoleh kesenangan tapi mampu melatih keterampilan berbahasa dengan menyimak berbicara membaca menulis sastra dan unsur-unsur bahasa.

Selanjutnya yang ketiga adalah konsep alat permainan edukatif menurut friedrich wilhelm August Froebel, yang merupakan seorang yang lahir di oberweiszbach Jerman pada tanggal 21 April 1782 dan meninggal pada 21 Juni 1852 di liebenstein. 

Dikutip dari buku yang berjudul siap jadi guru dan pengelola PAUD profesional yang ditulis oleh masnipal, menjelaskan bahwa pada masa kecil freobel tidak mendapatkan kasih sayang seorang ibu karena ibunya meninggal di saat freobel masih bayi, kemudian ia diasuh oleh ibu tiri dan sang ayah tidak memberikan perhatian sedikitpun pada freobel. 

Dari situ mendorongnya ketika freobel dewasa  untuk mengubah cara mendidik para orangtua dan juga sekolah yaitu dengan semboyan fried, fruede, dan freiheit. Menurut froebel sejak lahir dan menjalani masa kanak-kanak seseorang harus menjalani hidup sesuai dengan perkembangannya dan mereka membutuhkan kasih sayang, kedamaian, kegembiraan, kejadian, kemerdekaan dan tentunya sebuah kebebasan. 

Hal tersebut bisa diciptakan oleh pihak sekolah dan keluarga sehingga ketika anak tumbuh dewasa nanti ke mereka bisa menjadi pribadi yang damai, ceria, bebas, merdeka dan juga kuat. 

Selanjutnya yang keempat adalah konsep alat permainan edukatif menurut George cruissenaire yang merupakan pencipta salah satu permainan edukatif yaitu balok cruissenaire. 

George cruissenaire merupakan cucu dari Eliyawati yang berasal dari Belgia. Menurut skripsi peningkatan kemampuan berhitung menggunakan media balok cruissenaire yang ditulis oleh Maharani mengungkapkan bahwa latar belakang dalam menciptakan balok cruissenaire adalah sulitnya pemahaman matematika pada anak. 

Ada beberapa negara yang berada di Eropa seperti Inggris dan juga sebagian besar negara bagian Australia banyak yang menggunakan balok ini, dan seorang ahli matematika di Amerika juga menggemari balok ini untuk mengenalkan konsep bilangan pada anak. Balok ini juga dikembangkan pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini di PAUD maupun di TK. 

Balok ini adalah permainan yang terbuat dari bahan kayu yang kemudian dibentuk menjadi balok dan tersedia dalam berbagai warna dan juga ukuran dalam pembuatan blog ini sengaja dimodifikasi supaya terlihat menarik minat anak untuk kegiatan proses pembelajaran. 

Jadi itu tadi pembahasan tentang beberapa tokoh tentang konsep permainan anak usia dini kembali bertemu di artikel selanjutnya terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun