Mohon tunggu...
rohmad
rohmad Mohon Tunggu... Essada

Sebagai seorang praktisi yang mendedikasikan diri pada dunia pendidikan dan seni, semangat adalah suluh yang tak pernah padam dalam setiap denyut aktivitas saya. Di tengah padatnya rutinitas mengajar dan segala tanggung jawab profesional yang diemban, saya meyakini bahwa hidup adalah sebuah kanvas luas yang perlu diisi dengan warna-warna kegembiraan dan ekspresi diri. Maka, di sela-sela jeda dan ruang waktu yang tercipta, saya melarikan diri ke dalam dunia hobi yang begitu saya cintai. Ada semesta tersendiri yang terbuka saat kuas menari di atas kanvas, melukiskan imajinasi dan emosi dalam goresan warna. Setiap lukisan adalah cerita yang tak terucap, sebuah refleksi dari pengamatan dan perasaan. Tak hanya itu, tangan ini juga gemar menciptakan keindahan yang lebih nyata: merancang taman-taman mungil yang menjadi oase ketenangan, membentuk ornamen-ornamen unik yang menghidupkan sudut ruangan, dan merangkai berbagai kerajinan tangan yang sarat makna. Setiap karya adalah manifestasi dari energi kreatif yang tak pernah habis. Lebih dari sekadar hobi visual dan kriya, jiwa saya juga terpanggil untuk menyelami samudra kata. Menulis adalah cara saya bernapas, merajut gagasan, dan berbagi perspektif. Dari benak ini lahir beragam karya sastra: puisi-puisi yang melukiskan rindu dan renungan, geguritan yang merawat keindahan bahasa Jawa, pantun-pantun ceria yang menebar senyum, hingga cerpen-cerpen yang mengisahkan fragmen kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya. Setiap bait, setiap kalimat, adalah upaya untuk menangkap esensi, mengabadikan momen, dan menyampaikan pesan dari hati ke hati. Bagi saya, pendidikan dan seni adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya adalah jalan untuk menumbuhkan kepekaan, kreativitas, dan empati. Melalui pendidikan, saya mencetak generasi; melalui seni, saya menginspirasi dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang utuh, yang tak pernah berhenti berkarya dan menebar manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jumat Sehat Satukan Semangat dan Profesionalisme

13 September 2025   11:29 Diperbarui: 13 September 2025   11:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat Sehat K3S Korwil Pendidikan Klaten Selatan: Menyatukan Semangat Sehat dan Profesionalisme Guru

Klaten, 12 September 2025  Udara segar dan suasana hijau Desa Ngalas menjadi latar kegiatan Jumat Sehat yang digelar Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Korwil Pendidikan Klaten Selatan bersama para pengawas daerah binaan. Bertempat di SDIT Al Hanif, kegiatan dimulai pukul 07.30 hingga 11.00 WIB dan dihadiri kepala sekolah, guru, serta pengawas, dengan pengawas  Ibu Aris Pratiwi, S.Pd., M.Pd. 

Rangkaian Kegiatan

Acara diawali doa bersama untuk memohon kelancaran dan keberkahan. Setelah itu, peserta mengikuti briefing singkat mengenai rute dan tujuan kegiatan. Jalan sehat pun menjadi agenda inti: menyusuri area hijau dan sejuk Desa Ngalas secara santai. Aktivitas ini menjadi momen refreshing bagi pendidik dan tenaga kependidikan dari rutinitas padat, sekaligus sarana silaturahmi lintas sekolah.

Usai jalan sehat, para peserta menikmati santap bergizi bersama. SDIT Al Hanif menyediakan tempat yang nyaman, sarana prasarana lengkap, dan hidangan sehat yang menambah semangat kebersamaan.

Acara pembukaan kegiatan Jumat sehat dan pembinaan dari Ibu Aris Pratiwi, SPd,MPd di SDIT Al Hanif Ngalas Klaten Selatan
Acara pembukaan kegiatan Jumat sehat dan pembinaan dari Ibu Aris Pratiwi, SPd,MPd di SDIT Al Hanif Ngalas Klaten Selatan

Pembinaan Profesional: Administrasi, Data, dan Kolaborasi

Sesi berikutnya diisi pembinaan oleh Ibu Aris Pratiwi, S.Pd., M.Pd. Beliau menekankan pentingnya penertiban administrasi sekolah, khususnya bagi satuan pendidikan yang mengalami regruping. Arsip, inventarisasi, kelengkapan, dan validasi data harus menjadi prioritas, mengingat banyaknya kasus pelayanan publik terkait data lulusan yang membutuhkan keakuratan dan kesiapan dokumen.

Selain itu, Ibu Aris mendorong peningkatan kompetensi guru melalui aktivasi kembali komunitas belajar. Komunitas ini diharapkan menjadi ruang berbagi praktik baik, kolaborasi, dan pengembangan profesional berkelanjutan. Tak lupa, penguatan peran Dharma Wanita sebagai wadah kebersamaan dan dukungan sosial bagi keluarga pendidik juga disoroti.

Informasi Kedinasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun