Pak Adi terduduk lemas.
Pak Dani:“Saya tadi dzikir di mushola kecil, kepikiran Pak Adi belum pulang. Lah kok malah pucet begini?”
Pak Adi:“Pak... di pojokan toilet itu... saya lihat... pocong.”
Pak Dani menatap ke arah lorong. Lama. Lalu menunduk.
Pak Dani:“Sudah lama lorong itu dijauhi. Tahun 90-an, pernah ada murid jatuh dari tangga belakang situ, katanya... sampai sekarang suka muncul kalau ada acara besar sekolah.”
Pagi yang Mencekam hari itu , suasana ruang guru tegang. Bu Reni, guru ASN cantik yang dikenal penakut, masuk sambil terisak. Mukanya pucat. Ia baru datang karena mobilnya mogok semalam.
Bu Reni:“Tadi malam... saya nunggu tukang servis... terus lihat sosok putih tinggi banget... berdiri di gerbang! Saya pingsan di dalam mobil!”
Seluruh ruang guru mendadak hening. Tak ada suara selain detik jam dinding yang berdetak pelan.
Pak Adi duduk di kursinya, menunduk. Suaranya pelan, nyaris seperti bisikan.
Pak Adi (lirih, menatap meja):“Saya juga lihat, Bu... Semalam, di dekat toilet belakang... dia berdiri. Putih... tinggi... matanya kosong...”