Dan sejak hari itu, kehadiran Bu Rinda menjadi seperti embun di musim kemarau. Ia bukan hanya memberi makan, tapi juga menjadi pengingat jadwal, teman diskusi saat ada tugas, bahkan menggantikan Pak Adi di kelas ketika Pak Adi harus kerja sampingan mengejar bayaran dari pekerjaan cat yang belum dilunasi.
Mereka bekerja berdampingan bertahun-tahun. Waktu bergulir. Rasa pun tumbuh. Tapi Pak Adi tahu, ini bukan tempatnya. Ia tak punya apa-apa. Sementara Bu Rinda adalah bunga di taman yang indah, dan dirinya hanya rumput liar di tepi jalan.
Di malam sunyi, Pak Adi menulis surat...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI