Mohon tunggu...
Rofinus D Kaleka
Rofinus D Kaleka Mohon Tunggu... Insinyur - Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Orang Sumba, Pulau Terindah di Dunia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesona Rate Nggaro yang Menakjubkan di Siang Hari

13 Maret 2018   21:38 Diperbarui: 15 Maret 2018   00:00 1751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping keunikan  tanjungnya  yang dihiasi dengan beberapa rumpun pandan khas daerah pantai, juga pasir putihnya yang berbentuk delta dan menjadi dinding pemisah antara air laut dari samudera dan air tawar dari sungai Waiha, menyuguhkan pesona indah tersendiri. 

Di ujung delta pasir di sisi selatan, memang ada terusan yang dapat menghubungkan antara air laut dan air sungai, namun tidak dalam. Sehingga delta pasir ini juga menjadi jalan pintas atau singkat yang digunakan oleh warga setempat untuk menyeberang ke Parona Wainyapu atau sebaliknya dari Parona Wainyapu ke Parona Rate Nggaro.

Saat itu, karena sengatan cahaya matahari cukup panas, maka kami hanya menikmati keindahan Pantai Rate Nggaro dari daratan tanjung mungil tersebut. Sungguh molek dan menakjubkan memang posisi pantai ini.

Jika mengarahkan lensa kamera ke selatan, maka bukan hanya delta pasir dan muara Rate Nggaro saja yang terekam, tapi Parona Wainyapu pun menjadi background yang indah. Ujung-ujung lancip menara rumah-rumah adatnya, sekitar seperempatnya akan nongol di atas pepohonan hijau yang mengelilingi Parona Wainyapu. 

Jika mengarahkan lensa kamera ke timur, maka wajah cantik Parona Rate Nggaro akan terpampang jelas di atas pesona cermin muara dan delta pasir yang dihiasi rumpun-rumpun pandan pesisir dan batu-batu megalit kuno. Indah dan menakjubkan, bukan?

Sekitar satu jam kami berada di Pantai Rate Nggaro. Setelah cukup dahaga memanjakan mata dan kalbu, kami pun meninggalkan Rate Nggaro. Sayang saat kami mulai mengambil gambar, cakrawala di langit sudah mulai bercorak gelap. Mudah-mudahan pertanda akan turun hujan di belakang kami.


Catatan Penting

Selama lebih kurang tiga jam berada di Rate Nggaro, ada beberapa catatan penting yang perlu saya sampaikan. Saya sangat takjub dan hormat bahwa meskipun Rate Nggaro sudah lama menjadi destinasi favorit, namun keasliannya masih utuh. Belum terganggu sama sekali.

Kondisi ini, sekaligus juga menjadi catatan keprihatinan saya. Mengapa, karena hal itu merupakan bukti bahwa destinasi tersebut belum dikelola dengan baik. 

Misalnya, belum ada pos jaga untuk masuk ke lokasi Rate Nggaro, belum ada lopo-lopo yang bisa digunakan oleh para wisatawan untuk bernaung dari panas matahari di siang hari, belum ada sumber air meskipun sudah tersedia kamar mandi di Parona Rate Nggaro, belum ada tempat parkir, dan belum ada warung atau kios.

Disamping itu, lokasinya belum cukup bersih karena masih tampak sampah plastik dan bungkusan rokok yang berseliweran. Juga masih terlihat ada kuda yang digembalakan di lokasi yang mengakibatkan ada kotoran kuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun