Mohon tunggu...
Alam Raya
Alam Raya Mohon Tunggu... Just Human

Pernah belajar spasial dan lingkungan tinggal di Jawa

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Mahameru pun Setuju, Ku Gantungkan Celana Gunungku Bersama Fotomu (ketiga_end)

14 Mei 2025   14:59 Diperbarui: 14 Mei 2025   15:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Gunung Talamau (https://andiastina.com/tempat/gunung-talamau/)

"Mahameru pun Setuju, Ku Gantungkan Celana Gunungku Bersama Fotomu" (ketiga_end)

......

Pulang saja kalian ke Jogja dulu, aku masih mau mampir Malang. Mau jalan, nyari sponsorship untuk ekspedisi berikutnya, Lintas Sumatra Ekspedisi Andalas.

Keluar masuk perusahaan di Jawa timur, sendirian demi apa coba. Ku jalani sampai ekspedisi berikutnya ini berhasil, terasa garing dan pilu memang. Tapi .... ahhh I don't care, ini amanah harus dijalankan.

Mulai kucari kawan di Unand untuk penunjuk jalan sekaligus tempat basecamp semntara di Padang. Kawan ini sebenarnya sudah seperti Uda sendiri (dulu ketemu di forum hutan gunung Nasional di kaki Argopuro), setiap malam minggu selalu nelpon, jaman dulu masih ngantri telp di kosan, tapi kok berjodoh sama Uda - Uda ki kok piye rasane, ya sekedar menyambung persahabatan saja, padahal pengalaman menunjukan tidak ada persahabatan murni antara perempuan dan laki -- laki.

Aku memilih cuek saja meskipun tau telp interlokal di kos itu habisnya banyak. Yang penting misi tercapai. Singgalang, Talamau, Dempo, Kerinci ....Done. ( jahat ya )

Aku tidak cantik, tomboy, jeans robek sepaha, kaos oblong hitam sandal jepit rambut tipis lurus panjang diikat karet gelang. Seperti begitu mukaku terlihat, hal ini yang terkadang dosen wegah jika aku dipwrbolehkan ikut kuliah.

Move on dong ... Move on! Dari apa ? dari rasa yang tidak pernah tersampaikan dan mati begitu saja sebelum berani mengungkapkan. Banyak sudah yg menasehati, kamu itu cuma dimanfaatkan. Dia sendiri sudah sering punya gebetan, kapan gitu pernah loh ngajak anak Palapsi naik Argopuro .... hah!!! Kan dulu aku yang kasih tau jalannya, awal mula segala rasa, rambut ikal gondrong, tubuh tegap seolah mewarisi gagahnya ayahnya yang seorang Jenderal sambil menggendong carier bercover biru dongker diantara sabana Cikasur yang berkabut.

Dyarrrr ...bangun, itu aslinya, aku yg pernah nganter, malah dia ngajak cewek lain menikmati puncak Rengganis. Sudahlah selesei sudah, apa sih yang di cari.  Patah hati kok jadi hobby, kedunguan yang diulang berkali lagi.

Adik angkatan datang lagi, wajah baru, banyak yang unyu-unyu dan ayu - ayu.... gosipnya dia dah ngincer salah satunya.

Fotomu masih tergantung di kamar kosku, tepat dengan senyum manismu. Tak bertemu dengan mu pun, cukup melewati saja sambil say hello pada bingkai fotomu yang masih menggantung di dinding kosku, hal sekecil ini cukup membuat raga dan hatiku bergetar.

Aku ini mau berubah dan harus berubah. Aku mulai dengan memutuskan untuk berhijab. Kutanggalkan jeans robek kesayanganku, celana eiger warna hitam kebanggaanku yang pernah kubawa muncak kemana - mana sejak klas 2 SMA.

Aku bertemu komunitas lain diluar penikmat reggae kopi dan mungkin sedikit campuran ciu. Itu semacam Mbak - Mbak 'liberal' yang berjilbab. Ku dibantu pindah kosan ke kontrakan Mbak" aktivis itu. Kini nalar logika ku menumbuh, ada pencarian baru atas status Mahasiswa dan spiritual ku.

Aku pergi ke kos mu membawa fotomu dan bingkainya itu. Kuketuk halus pintu kamarmu....

Mas ..... ini, pernah kusimpan fotomu didalam kamar ku selama 2 tahun. Terimakasih telah memberikan warna hidupku. Kamu tidak berkata-kata pun untuk menerima gambarmu sendiri. Karena sesaat kubuka pintu tadi kamu lagi bersama perempuan adik kelas yang itu. Saat itu mereka saling mengasihi dari bagian satu kebagian yg lain. Kinipun terbukti cintamu padanya dengan memilihnya membesarkan anak - anakmu. ( End )

Next ....

Saat itu penerimaan Mahasiswa baru, aku mutar seluruh fakultas mengantarkan undangan untuk narasumber sebagai  pembicara. Iya kampus Kehutanan ... Sosok di balik gelap lampu PLN yang mati. Memakai celana gunung dan menenteng Megaphone ....

Duh ....dalam hatiku ketua BEM nya anak Mapala. Aktivis juga dan suka naik gunung pula ...

(Bersambung kapan - kapan )

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun