Manisse berderai tangis, hiruk pikuk seketika panik. Manisse menderu-menderu menjadi kota yang asin, wajah mengerut sembari berlari. Ole siooo... sayang tak dilale. Apa tempo manis kombali?Bumi-ku segar, di pagi yang merona. Ambon Manisse kedatangan tamu. Mengetuk pintu mengagetkan pemilik rumah, tangis dan takut bagai jamuan pagi yang kehilangan aromanya. Pulau Ambon Bergetar.
Ole sio sayang e. Gunung Salahutu bergaun kabut hitam. Teluk Ambon sepih molopong. Tanjung Alang dan Liliboi menonjol penuh ikhtiar menanti kabar dari laut. Gendang tak lagi berbunyi di tubuh Kota Ambon. Lalu-lalang penuh cemas--bersiap lari terbirit-birit. Serasa "Ole Sio" berganti "Sio Ole".
Ambon, Sep-Okt 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!