Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sepak Bola, Cara Anak Muda Mengekpresikan Diri Secara Sehat

28 Februari 2012   15:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:47 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_163826" align="aligncenter" width="614" caption="Seorang bocah bersemangat menendang bola, meski nyeker tidak pakai alas kaki..."][/caption] Sepak bola, olah raga terpopuler sejagat raya, baik di perkotaan maupun pedesaan, setiap orang pasti mengenalnya. Mulai dari lapangan sempit di kawasan Senayan, lapangan beralaskan pantai di Mentawai, dan lapangan alam bebas di pedalaman Papua, semuanya baik tua dan muda menggemari sepak bola. Sepak bola bukan hanya sekadar olah raga, tetapi juga mengandung filosofi hidup manusia. Sepak bola bisa menjadi alat pemersatu bangsa, seperti halnya di negara Pantai Gading  asal Didier Drogba berada. Atau bisa juga sebagai alat perekat persatuan, contohnya adalah saat pertandingan Timnas Indonesia. Walau berbeda suku, golongan, pulau, partai, bahkan fanatisme klub sekalipun, akan melebur menjadi satu dan mendukung tim Indonesia. Entah itu, gue the Jack Mania, aing nu Viking, Bonek, Aremania, Pasoepati, Ngalamania, dan sebagainya suporter fanatik klub, kalau sudah Timnas Indonesia bertanding, sudah dipastikan tidak ada itu yang namanya bendera oranye, biru, hijau, merah muda, violet atau apapun warna kebanggaan klub. Yang tersisa hanya dwitunggal warna: Merah Putih. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin hanya sepak bola, olah raga yang dapat dimainkan dimana saja, kapan saja, tanpa mengenal ruang dan waktu. Ingin berolah raga sehat di pagi hari, dapat memainkan sepak bola, kalau sore hari jangan ditanya, itulah waktu yang paling sering dimainkan oleh orang. Atau siang hari disaat terik panas, banyak juga terutama pelajar di sekolahnya, saat ada mata pelajaran olah raga. Juga sejak pertengahan dekade 2000, sepak bola bisa dimainkan malam hari di ruangan tertutup dengan lapangan mini dan jumlah pemain yang minimal juga, yaitu lima vs lima. Seperti yang sering saya dan kawan di rumah lakukan, banyak pilihan untuk bermain sepak bola, mulai dari gratis hingga berbayar lumayan mahal. Ingin gratis dan bermain tanpa beban, tinggal menuju tanah lapang dekat rumah, disana meski ukurannnya kecil lumayan untuk sekedar latihan atau bermain bersama anak kecil. Atau mau lapangan besar dan tidak bayar, walau harus menempuh waktu setengah jam, ada lapangan Monas yang luasnya sangat pas untuk dimainkan dan bebas biaya, kecuali parkir. Atau ingin bermain futsal dengan lima orang melawan lima juga, di Jakarta ini tersedia penyewaan lapangan futsal yang sangat banyak. Di Jakarta Barat, daerah tempat saya bermukim, ada beberapa lapangan futsal yang dekat, yaitu di Roxy, Pluit, Jelambar, Grogol dan sekitarnya. Tarifnya pun berkisar antara rp 70.000 perjam hingga rp 180.000, tergantung isi kocek masing-masing, dan biasanya kami patungan per orang sekitar rp 20.ooo dengan sisanya dibelikan sekardus air mineral botol dan cemilan ringan. Bagi kami, yang kurang adalah lapangan sesungguhnya dengan luas sekitar 100 x 50an meter, untuk bermain 11 vs 11. Di kecamatan Tambora, Gambir, Taman Sari, sangat jarang sekali terdapat lapangan sesungguhnya, meskipun ada hanya segelintir saja dan sudah pasti ramai di tempati orang lain yang juga menggemari sepak bola. Bahkan saking sulitnya, terkadang harus bermain di pinggir sungai demi memenuhi hasrat bermain bola, seperti di kawasan Setia Kawan, Kali Anyar, Angke, Jembatan Besi ataupun Jatipulo, Tanah Abang. Sungguh disayangkan karena sekarang banyak lapangan bola yang sudah tergusur oleh bangunan-bangunan tinggi untuk ruko atau pusat perbelanjaan. Meski begitu, bermain sepak bola bagi kami, yang masih muda ataupun anak remaja serta usia dibawah sepuluh tahun sekalipun, dapat menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari. Selain bisa mengasah bakat dan kemampuan, bermain sepak bola dapat membuat kami rileks dan sehat karena keluar keringat. Khusus untuk remaja dan pelajar, bermain sepak bola dapat juga menghindari mereka dari kelakuan negatif seperti tawuran, merokok, berkelahi hingga membolos. Sebab dengan sepak bola, kita akan diajari cara untuk disiplin, bagaimana caranya agar gawang sendiri tidak kebobolan dengan menerapkan strategi yang pas dan untuk bek selalu di daerahnya masing-masing tanpa harus ikutan menyerang. Kemudian, dalam sepak bola, tidak ada kata "one man show", layaknya olah raga lain. Karena di sepak bola, semua dituntut untuk bahu-membahu membela timnya, dan harus mengesampingkan ego sendiri. Seperti halnya Lionel Messi ataupun Cristiano Ronaldo dan Andik Firmansyah, meski skillnya hebat dan berdaya juang tinggi serta pantang menyerah. Tetap saja tidak bisa berbuat apa-apa kalau tidak dibantu oleh sepuluh teman lainnya di lapangan. Semua, mulai dari kiper, bek, gelandang, hingga penyerang harus bersatu padu di lapangan, dengan tujuan memenangkan pertandingan. Pemain bertabur bintang tidak menjamin, strategi bagus juga tidak menjamin, mempunyai pelatih terkenal juga sama sekali tidak menjamin kalau dalam tim tidak ada yang saling bekerja sama. Sebabyang menjamin kemenangan atau minimal semangat bermain di lapangan adalah saling kompak satu sama lain, tanpa perlu ada yang merasa jago atau mempunyai skill berlebih dibanding yang lain. Biar sejago dan sehebat apapun tetap saja hanya sendirian dan tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dukungan sepuluh pemain lainnya. Dan, sepak bola adalah sepak bola, suatu permainan tim. Menang kalah tidak menjadi soal, yang terpenting adalah kejujuran dalam bermain, tidak berbuat curang serta mengasari pemain lawan demi kemenangan tim sendiri. Karena dalam sepak bola, adalah suatu permainan tentang proses di lapangan selama 2x24 jam atau kurang, dan bukan dari melihat hasilnya di akhir pertandingan. Untuk itulah, selayaknya kita mendukung pemuda dan para remaja untuk terus bermain sepak bola, dan berharap suatu hari nanti, ada pemuda Indonesia yang bisa bermain di klub Eropa dan membawa Timnas ke Piala Dunia. Sebagaimana Ronaldo, Ronaldinho, Cafu dan beberapa pemain lain dari Brasil yang dahulunya sangat mirip dengan keadaan di Indonesia, yakni bermain di pinggir jalan raya dan pantai Copacabana, serta di gang-gang kecil. Namun, berkat usaha yang gigih juga semangat bermain yang tinggi akhirnya mereka bisa juga mengecap kesuksesan bermain di level tertinggi dunia, tidak hanya lokal saja. Jangan sampai, Indonesia yang mempunyai penduduk lebih banyak dari Brasil serta lebih kaya karena kandungan alamnya melimpah ruah, kalah dari mereka. Padahal, antara kita dan mereka sama-sama dari negara berkembang dan masyarakatnya pencinta sepak bola. Hanya yang kurang adalah kesabaran dan kematangan untuk berkembang lebih lanjut, karena kebanyakan dari masyarakat kita selalu mementingkan hasil daripada proses. Kita bisa mencontoh Jepang, negara yang dulunya miskin serta wilayahnya kecil dahulu pernah belajar dari Indonesia dalam mengelola kompetisi di dalam negerinya. Namun  setelah beberapa waktu beralalu, terbalik sudah, malahan mereka yang mempunyai kompetisi J-League lebih maju dibandingkan kita yang sudah puluhan tahun tapi masih jalan di tempat dan terkesan mundur. Itu karena Jepang mempunyai mimpi serta merealisasikannya menjadi visi dan misi mencontoh tokoh kartun ala Captain Tsubatsa, yang dalam cerita dapat mengalahkan semua tim di dunia termasuk Brasil, Italia dan Jerman. Namun, kita di Indonesia tentunya akan mencoba meniru kesuksesan mereka, yang pernah lolos ke babak 16 besar saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002 lalu. Asal ada kemauan, pasti akan ada jalan. Dan, dari anak muda serta remaja lah, kita menaruh pengharapan setinggi langit, agar suatu saat nama Indonesia bisa tercatat dalam goresan tinta emas dan terukir di sebuah piala, bernama Piala Dunia...

*   *   *

[caption id="attachment_163827" align="aligncenter" width="614" caption="Tetap semangat bermain meski di tengah tanah lapang yang dipenuhi sampah"]

1330432915740199968
1330432915740199968
[/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_163828" align="aligncenter" width="614" caption="Bermain tengah malam di jalan raya saat kendaraan sepi yang lewat"]

13304330701347055993
13304330701347055993
[/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_163829" align="aligncenter" width="614" caption="Lapangan futsal, alternatif kami bermain sepak bola"]

13304331451957448123
13304331451957448123
[/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_163830" align="aligncenter" width="614" caption="Lapangan Monas, gratis dan bebas dipakai sepuasnya hingga pagi hari"]

13304332322049218456
13304332322049218456
[/caption]

*   *   *

[caption id="attachment_163831" align="aligncenter" width="614" caption="Inilah lapangan kami terdahulu..."]

1330433371755688344
1330433371755688344
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun