Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

The Revenant: Tertolong Sinematografi dan Totalitas Di Caprio

10 Februari 2016   06:40 Diperbarui: 10 Februari 2016   19:57 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Film ini tertolong sinematografi yang gila banget dan akting Leonardo Di Caprio | sumber foto: Facebook The Revenant"][/caption]

"REVENGE is in God's hand, not mine." Demikian salah satu adegan dalam The Revenant yang saya saksikan di salah satu teater di selatan Jakarta, akhir pekan lalu. Ekspekstasi saya langsung pecah saat menonton film yang disutradari peraih Academi Awards (Oscars) 2015, Alejandro Gonzalez Inarritu.

Ya, The Revenant bukan sekadar film bak-bik-buk dengan tema balas dendam. Melainkan, agar sang tokoh utama Hugh Glass yang diperankan Leonardo Di Caprio mampu bertahan hidup dari berbagai rintangan.

Mulai dari ketika tubuhnya dikoyak-koyak beruang Grizzly, menghindari serbuan maut dari suku Indian Ree, hingga puncaknya ketika empat orang terdekatnya tewas: Istrinya yang diperankan Grace Dove, anaknya Hawk (Forrest Goodluck), rekannya Indian suku Pawnee, Hikuc (Arthur Redcloud), dan mentornya kapten Andrew Henry (Domhnall Gleeson).

Bisa dipahami mengingat The Revenant terinspirasi dari kejadian sebenarnya pada 1823 di Dakota, Amerika Serikat (AS). Insiden itu dijadikan novel berjudul sama karya Michael Punke yang terbit 2002.

Jadi, sekedar informasi dan meluruskan, The Revenant bukan berdasarkan kisah nyata (Based on True Story) seperti yang digemborkan media. Melainkan, terinsiprasi dari kejadian sebenarnya (Inspired by True Event) seperti yang ditegaskan dalam poster edisi internasional.

***

KISAHNYA dibuka dengan tim eskspedisi yang sedang melakukan perburuan untuk mendapatkan kulit di wilayah Montana. Tak lama, tim yang berjumlah 45 orang hanya menyisakan tidak lebih dari seperlimanya. Itu akibat serangan dari suku Ree. Puncaknya, ketika Glass yang sedang ronda diterkam beruang.

Ketika dalam kondisi memprihatinkan, Andrew mengambil keputusan penting: Mengorbankan satu orang untuk kepentingan kelompok atau mengorbankan semuanya demi Glass. Itu karena Glass yang sudah tertolong dalam keadaan cacat. Dan, seluruh tim kesulitan mengangkatnya untuk kembali ke kamp karena kondisi alam AS yang keras ditambah cuaca ganas.

Pilihan kedua dipilih Andrew dengan menugaskan dua anggotanya, John Fitzgerald yang diperankan aktor watak Tom Hardy dan Jim Bridger (Domhnall Gleeson) dengan bayaran besar untuk menjaga Glass hingga maut menjemput.

Keputusan sang kapten itu memengaruhi alur cerita secara keseluruhan. Sebab, pada akhirnya, Fitzgerald dengan tega melakukan tiga hal demi mengambil bayaran besar: Membunuh Hawk, membohongi Bridger, dan mengubur Glass hidup-hidup. Sikap Fitzgerald ini yang jadi titik tolak kebangkitan Glass hingga seperti mempunyai nyawa sembilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun