Mohon tunggu...
Muhammad Rodinal Khair Khasri
Muhammad Rodinal Khair Khasri Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Peneliti di Collective Academia/ Co-Founder/ Koordinator Bidang Religious dan Cultural Studies; Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada; sekarang berdomisili di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyoal Ide Eco Tourism

1 September 2019   18:05 Diperbarui: 2 September 2019   18:31 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di lokasi ekowisata Embung Boon Pring di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Senin (27/3/2017) | (KOMPAS.com / Andi Hartik)

Terlepas dari sentimen saya tentang pembangunan yang masih dihegemoni kapitalisme yang melibatkan aparatur negara, terdapat hal yang lebih oenting yaitu kesadaran masyarakat akan kepemilikan atau ke-aku-an kearifan lokal mereka masing-masing. 

Seperti halnya di Bali, ada wacana Ajeg yang memang digiatkan oleh para pejuang pariwisata Bali sebagai pakem atau gembok yang mengunci dan sekaligus meregenerasi semangat menjaga kearifan lokal daerah. Memulai suatu hal dalam tataran kesadaran adalah hal yang sangat fundamental dan sekaligus paling sulit untuk direalisasikan.\

Referensi:

Russell, Bertrand. 2007. Sejarah Filsafat Barat. Terjemahan Sigit Jatmiko dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
studipariwisata.com (diakses pada tanggal 18/07/2018 pukul 17:07 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun