Mohon tunggu...
Warganet
Warganet Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Artikel di Jakarta

Akun di Kompasiana, dikelola untuk sajikan artikel menarik serta kekinian dengan beragam topik, menambah literasi yang bernas pada media daring, untuk warganet Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sumpah Pemuda Diperingati Warga Surabaya di Atas Perahu

28 Oktober 2019   17:47 Diperbarui: 16 November 2022   15:06 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober diperingati di setiap daerah dengan beragam aktivitas. Salah satunya adalah di Kota Surabaya. Warga Kecamatan Asemrowo menggelar semarak Sumpah Pemuda di wisata Sontoh Laut, Minggu, 27 Oktober 2019.

Suasana di kawasan tersebut dipadati warga untuk menyaksikan berbagai macam kesenian dan hiburan serta disiapkan bazaar UMKM. Warga antusiasme ke stan UMKM yang menyediakan aneka makanan dan minuman serta produk UMKM lainnya. Kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan ikrar Sumpah Pemuda di Tambat Labuh Sontoh Laut yang diikuti para pelajar beserta baju-baju adatnya.

Acara tambah semarak saat pelajar dan warga serta personel kepolisian Tanjung Perak membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter dengan lebar 12 meter. Berbagai lagu kebangsaan pun turut mengiringinya.

Sejarah Sumpah Pemuda

Awal mula timbulnya pergerakan pemuda adalah dengan munculnya berbagai organisasi yang dibentuk kalangan muda. Perhimpunan Indonesia hingga Tri Koro Darmo Salah satunya adalah Perhimpunan Indonesia yang dibentuk pada 1908.

Organisasi tersebut masih sebatas perkumpulan mahasiswa Hindia yang belajar di Belanda. Setelah para mahasiswa kembali ke Indonesia, mereka turut berperan penting dalam kemerdekaan. Kalangan muda yang berfikir dengan konteks nasional yang aktual, menyadari tentang tujuan bersama dan mengurangi perpecahan karena perbedaan suku bangsa dan agama.

Beberapa tokoh besar diketahui pernah menjadi anggota, seperti Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) pada 1913.

Lalu muncul pula organisasi lainnya yaitu Tri Koro Darmo, didirikan Satiman yang menjadi motor pergerakan pemuda. Perkumpulan ini menjadi wadah awal perhimpunan pemuda dan perkumpulan pelajar yang berdiri pada 7 Maret 1915. Sesuai namanya, organisasi ini memiliki tiga tujuan yakni sakti, bukti, dan bakti.

Para pemuda di Tri Koro Darmo menginginkan perubahan dari cara pandang mereka dan kondisi yang terjadi di Tanah Air saat itu. Tapi, karena adanya desakan dari berbagai pihak, nama organisasi akhirnya berubah menjadi Jong Java. Seluruh pemuda dari Jawa, Madura, Bali, hingga Lombok dapat bergabung dengan gerakan ini.

Setelah Jong Java bermunculan banyak organisasi pemuda. Organisasi-organisasi itu masih bersifat kesukuan, seperti Jong Batak, Jong Minahasa, dan Jong Celebes. Ada pula Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, dan Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

Kongres Pemuda I

Peristiwa penting dalam sejarah pergerakan pemuda adalah saat mereka menyatukan tekadnya dalam momentum yang hingga kini dikenal dengan nama Kongres Pemuda I pada 30 April-2 Mei 1926. Ketika itu para pemuda mulai menyadari perjuangan mereka membutuhkan persatuan dari semua unsur. Kongres ini melahirkan gagasan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

Tokoh yang mencetuskan gagasan tersebut adalah Muhammad Yamin yang saat itu aktif dan memimpin organisasi Jong Sumatranen Bond. Dalam pidatonya, Kemungkinan Bahasa-bahasa dan Kesusastraan di Masa Mendatang, Yamin "menyodorkan" bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan.

"Saya yakin bahasa Melayu lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan dan bahasa persatuan yang ditentukan untuk orang Indonesia. Dan kebudayaan Indonesia masa depan akan mendapatkan pengungkapannya dalam bahasa itu," kata Yamin.

Namun, ceramah-ceramah yang diberikan dalam kongres masih belum menuai hasil, karena masih banyak ego kedaerahan dan kesukuan yang kental dari setiap peserta.

Kongres Pemuda II

Kongres Pemuda II diselenggarakan pemuda pada 27-28 Oktober 1928 dan menyatukan pemikiran mereka dari berbagai daerah untuk satu tujuan bersama yakni berjuang melawan penjajahan. Pertemuan tersebut melahirkan deklarasi. Tokoh yang berjasa dalam merumuskan deklarasi itu adalah Muhammad Yamin.

Ketika kongres, Yamin menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" tersebut dalam suatu kertas dan dia berikan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.

"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo.
Deklarasi tersebut muncul setelah para peserta menyatakan kesepakatan bersama mengenai pentingnya persatuan pemuda. Istilah Sumpah Pemuda tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, tapi diberikan setelahnya, berikut isinya:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres kemudian ditutup dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya melalui permainan biola oleh Wage Rudolf Soepratman. Lagu Indonesia Raya kemudian kembali dikumandangkan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 silam kemudian ditetapkan pemerintah sebagai Hari Sumpah Pemuda sejak tahun 1959. Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 yang ditandatangani Presiden Soekarno. Dalam keputusan tersebut Hari Sumpah Pemuda dimasukkan dalam hari peringatan nasional yang tidak termasuk hari libur.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun