Mohon tunggu...
Roby Irzal Maulana
Roby Irzal Maulana Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Follow My Instagram @ Roby_Irzal_Maulana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Manusia Gila Harta: Eksplorasi Psikologis dan Sosial

16 Februari 2024   19:27 Diperbarui: 16 Februari 2024   19:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fenomena manusia yang "gila harta" telah menjadi bagian integral dari budaya dan masyarakat selama berabad-abad. Kecenderungan untuk mengumpulkan harta dan kekayaan secara berlebihan sering kali dipandang sebagai salah satu sisi gelap dari manusia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa faktor psikologis dan sosial yang mendasari perilaku ini.

1. Sifat Kehuman yang Kompleks

Pada tingkat dasar, keinginan untuk memiliki harta dapat dilihat sebagai bagian dari sifat kehidupan manusia. Manusia secara alami cenderung mencari keamanan, kenyamanan, dan kepuasan material. Hal ini didorong oleh naluri dasar untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan yang seringkali keras dan kompetitif.

2. Status Sosial dan Prestise

Kekayaan sering dianggap sebagai simbol status sosial dan prestise dalam masyarakat. Orang-orang sering berusaha keras untuk mengumpulkan kekayaan sebagai cara untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Persepsi ini bisa sangat kuat dalam budaya yang memberikan nilai yang tinggi pada kemakmuran material.

3. Kebutuhan untuk Mengatasi Ketakutan dan Kekhawatiran

Beberapa orang menggunakan kekayaan sebagai cara untuk mengatasi ketakutan dan kekhawatiran mereka akan masa depan yang tidak pasti. Mereka percaya bahwa dengan memiliki lebih banyak harta, mereka akan lebih mampu mengatasi tantangan ekonomi dan sosial yang mungkin mereka hadapi di masa mendatang.

4. Pengaruh Media dan Budaya Konsumtif

Media dan budaya konsumtif sering kali memperkuat obsesi terhadap kekayaan dan kemewahan. Melalui iklan, film, dan media sosial, kita sering diberitahu bahwa memiliki barang-barang mewah dan kekayaan material akan membawa kebahagiaan dan kepuasan. Hal ini dapat memperkuat kecenderungan untuk mengumpulkan harta secara berlebihan.

5. Dampak Negatif dari Obsesi Terhadap Kekayaan

Meskipun kekayaan bisa membawa manfaat yang nyata, obsesi terhadap kekayaan juga dapat memiliki dampak negatif yang serius. Ini termasuk kecenderungan untuk menjadi rakus dan tamak, merusak hubungan sosial, dan mengalami kepuasan diri yang dangkal. Obsesi terhadap kekayaan juga dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi yang lebih besar dan ketidakadilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun