Mohon tunggu...
Robigustas
Robigustas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis riang

Suka pizza. *Setiap nama yang ada di cerpen, bukanlah nama sebenarnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desainer Grafis

8 Juli 2023   10:29 Diperbarui: 8 Juli 2023   10:34 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewi ke rumah Aji setelah ia pulang kerja. Ia telah mempersiapkan kata-kata terbaiknya jika nanti bertemu Aji. Ia akan sampaikan bahwa hanya Aji yang ia cinta.

Bagaimanapun, apa yang dikatakan Aji soal perjuangan pada waktu itu, telah ia lakukan. Orang tuanya mengerti. Orang tua Dewi menerima Aji.

Dewi berangkat ke rumah Aji, dengan perasaan senang campur takut. Dewi tetap melangkah.

Saat sebelum sampai ke rumah Aji, sekira 50 meter, Dewi melihat Aji keluar rumah.

Demi memanggil Aji. Berkali-kali ia panggil tetapi Aji tidak menjawabnya. Aji hanya melirik sedikit bahwa ia tahu siapa yang memanggil. Membalikkan badan.

Aji benar-benar sudah tidak ingin lagi bertemu Dewi.


Dewi terus memanggil. Sampai-sampai orang yang berada di sekitar mendengar dan melihat ke arah Dewi,  juga Aji.

Aji tetap tidak mau tahu.

Akhirnya Aji bergegas menghindari Dewi dengan melalui gang-gang kecil dekat rumahnya. Dewi kehilangan jejak Aji.

Dewi menyesalinya, Aji berlaku seperti itu.

Aji dinilainya tidak lagi menghargainya karena sudah jauh-jauh datang tetapi tidak ingin bertemu, walaupun hanya sebentar. Padahal ia ingin menyampaikan kabar gembira.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun