Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Kebiri Anak-anak Kita

16 Mei 2016   21:33 Diperbarui: 16 Mei 2016   22:49 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pengamatan penulis para pramugari kita cantik, semampai dan tinggi seragam sekitar 170 cm. Kecantikan anak perempuan kita dimanfaatkan  untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

Berita Polwan-Polwan cantik selalu banyak dibaca, sampai ada akun di Facebook Polwan-Polwan cantik, Kantor Polisi. Entah siapa pemillik akun.

Dibayar rp 1 juta/hari Gadis Charger dicolok banyak hp

Berita berikut menggambarkan bagaimana bangsa ini memperlakukan perempuan mereka.

Pada acara Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersedia Gadis Charger yang menyediakan jasa untuk nge-charge gadget. Ada 4 gadis-gadis (cantik) berseliweran sambil membawa alat isi ulang dipunggung mereka. Jabatan Gadis Charger tergolong dalam Sales Promotion Girls, yaitu perempuan yang membantu menarik pengunjung untuk membeli produk yang mereka promosikan.

Bayaran untuk setiap wanita berbeda-beda, tergantung dari beberapa kriteria “kecantikan” wanita tersebut: tinggi badan, paras, juga berat badan. Pendapatan para Gadis Charger ini berkisar antara Rp 500.000 dan Rp 1 juta per shift/hari.

Test Keperawanan

Biarpun dibantah, dari waktu ke waktu masih ada berita tentang Test Keperawanan bagi siswa atau syarat penerimaan kadet bagi Penegak Hukum.

Perempuan harus perawan sebelum menikah, sedangkan bagi Laki-laki persyaratan “masih perawan” tidak berlaku. Secara tidak langsung bangsa ini  berpandangan bahwa kodrat laki-laki untuk melakukan hubungan seks sebelum  apalagi sesudah menikah dan  adalah kewajiban perempuan untuk  menjaga keselamatan diri mereka.

Miras dan Berjalan seorang diri

Miras:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun