Mohon tunggu...
Robby Febrianto
Robby Febrianto Mohon Tunggu... -

lulusan arsitektur yang sekarang bergelut dengan desain interior, suka fotografi tapi masih belum jadi fotografer..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput (Tetangga)

18 Juli 2016   13:57 Diperbarui: 18 Juli 2016   14:31 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa hijaunya rumput tetangga.

Tetangga, yang bahkan dekatpun tidak.

Tetangga, yang bahkan kenalpun tidak.

Hanya tetangga yang kita tahu dari cerita-cerita antah berantah.

Hijau, subur dan sedap dipandang mata, dari kisah yang berhembus terbawa angin syahwat.

Bahkan sebagian dari kita sampai memuja-muja hamparan rumput itu.

Bahwa itu adalah satu-satunya rumput Tuhan yang suci dan indah.

Tapi betapa butanya kita.

Rumput sendiri terbengkalai.

Enggan untuk merawat.

Bahkan sampai berak di atas hamparan rumput rumah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun