Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Ilmu Kehidupan dari Mereka yang Putus Sekolah

4 Februari 2020   17:44 Diperbarui: 5 Februari 2020   09:52 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama dengan Gus Mus, Susi Pudjiastuti juga nggak lulus SMA. Beliau menjual perhiasannya untuk  dijadikan modal sebagai pengepul ikan. Kerja kerasnya tidak sia-sia, beliau berhasil mendirikan pabrik pengolahan ikan yang hasilnya dipasarkan ke Jakarta dan Jepang. Tahun 2014 diangkat Jokowi jadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Gak lulus SMA dadi menteri.

Tapi asyik saat Susi jadi menteri, para pencuri ikan negeri seberang pada keder. Ketahuan maling ikan, kapal langsung ditenggelamkan. Pulang pakai pelampung.

Lain Susi Pudjiastuti  lain Bob Sadino. Orang ini lebih nyentrik lagi.

Bagi Bob Sadino, sekolah itu membelenggu pikiran. Orang terus terusan menunda bikin usaha karena terbelenggu oleh ilmu yang diajarkan di kampus. Bahwa berwirausaha yang berdasar ilmu manajemen itu harus ini, harus itu. Bob Sadino tidak mau ruwet dengan hal seperti itu. Pokoknya lakukan saja, just do it! Tanpa rencana, tujuan dan harapan. Kayak orang linglung.

Bob Sadino berkeyakinan kalau kuliah itu cuman mengisi otak dengan sampah. Dan kampus cuma mencetak tenaga industri atau karyawan kantoran.

Dia berdalih, dalam perkuliahan mahasiswa dikasih informasi yang sudah basi (sudah terjadi). Sedangkan Bob selalu berusaha mendapatkan informasi fresh yang bisa didapat dari mana saja.

Bob Sadino belajar soal ayam dari majalah peternakan dan pertanian keluaran Belanda. Dia memutuskan berlangganan majalah tersebut untuk menunjang pengetahuannya soal ayam broiler yang sedang digelutinya saat itu. Kebetulan beliau fasih bahasa Belanda. Pernah 2 tahun di Amsterdam kerja di bidang pelayaran. Memutuskan keluar karena nggak cocok dengan atasannya.

Ilmu tidak hanya didapat disekolah. Ilmu di luar sekolah jauh lebih banyak. Jadi, kuliah tidak hanya di kampus, kerja di kantor atau dimana pun itu juga kuliah. Kalau bisanya masih jadi karyawan, anggap saja kantor itu kampus. Belajar tapi dibayar.

Bob Sadino nggak lulus kuliah, tapi malah sering jadi dosen undangan di IPB Bogor. Orang-orang kampus terheran-heran dengan pengetahuan Bob Sadino yang bisa tahu dengan detail soal ayam broiler. Hanya dengan langganan majalah peternakan terbitan Belanda tadi.

Bob Sadino memulai usaha dengan berjualan keliling kampung. Menjajakan telur ayam negeri (layer) dan juga daging ayam negeri (broiler). Ayam asli Belanda yang dikirim temannya dari negeri kincir angin itu.

Ceritanya temannya nggak tega dengan nasib Bob Sadino yang saat itu terpaksa jadi kuli bangunan untuk survive karena mobil taksi satu-satunya (hasil dari kerja di Belanda) rusak berat karena tabrakan. Dan Bob Sadino nggak ada biaya untuk memperbaikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun