Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Valentine Day" Islami

13 Februari 2018   18:03 Diperbarui: 14 Februari 2018   08:11 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Apa yang sudah dicontohkan Rasulullah di atas sebenarnya sudah lama dikenal dan diamalkan oleh orang Jawa dengan falsafahnya "menang tanpo ngasorake" (menang tanpa merendahkan) sebelum Islam hadir di bumi Nusantara. Makanya Islam tidak di turunkan di Jawa. Karena filosofi hidupnya sudah matang. Rugi kalau diturunkan di Jawa.

Menurutku momentum Fathu Mekkah layak dijadikan hari besar Islam. Untuk mengenang keikhlasan, kesabaran dan kebesaran jiwa Rasulullah dalam memperlakukan para musuh Islam. Daripada Hari Ayah, Hari Anak, Hari Om, Tante, Ponakan, yang akar filosofinya berasal dari Barat. Nilai dan hikmahnya kurang kuat kalau dijadikan hari besar.

Mungkin namanya bukan Hari Kasih Sayang Islam, embuh karepmu. Kalau namanya Hari Kasih Sayang takutnya disalah-artikan jadi kayak Valentine Day. Hari Ibu saja disamakan dengan Mother's Day-nya Amrik. Padahal Hari Ibu itu mengenang Kongres Perempuan Indonesia di Jogja (22-25 Desember 1928). Kongres yang  ditujukan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.

Ya sudah itu saja, matur nuwun.

- Robbi Gandamana -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun